Alasan di balik hukuman larangan mendampingi tim yang diberikan kepada pelatih AS Roma Jose Mourinho selama 10 hari telah dipublikasikan. Pelatih asal Portugal itu dinilai telah “mencemarkan reputasi Daniele Chiffi dan organisasi wasit.”
Mourinho telah mendapatkan beberapa larangan selama dua musim di Stadio Olimpico dan akan memulai musim depan juga dari tribun. Dia diberi hukuman larangan selama 10 hari dan denda €50.000, sementara Roma juga dikenai denda yang sama, karena kritikannya terhadap wasit Chiffi setelah pertandingan melawan Monza pada 3 Mei 2023.
Alasan di balik putusan ini dipublikasikan, menjelaskan mengapa hukuman ini begitu berat setelah tawaran perdamaian ditolak.
“Pernyataan yang dibuat oleh Mourinho kepada televisi dan media lainnya tanpa ragu melebihi batas kritik yang dapat diterima terhadap wasit Chiffi dan merupakan pelanggaran terbuka terhadap Pasal 23, ayat 1 dari kode keadilan olahraga. Dalam komentar-komentarnya, Mourinho tanpa ragu merusak bukan hanya reputasi dan prestise wasit Chiffi, termasuk dengan komentar pribadi, tetapi juga organisasi wasit federal, yang mempertanyakan mekanisme penunjukan dalam pertandingan,” tulis Serie A dikutip dari Football Italia.
Setelah pertandingan, Mourinho menyebut Chiffi sebagai “wasit terburuk yang pernah saya temui sepanjang karier saya. Dia mengerikan, dia tidak memiliki hubungan manusiawi dengan siapa pun, dia tidak empati, dia memberikan kartu merah kepada seorang pemain yang tergelincir karena kelelahan di menit ke-96.”
“Sayangnya, ini juga merupakan tanda kelemahan Roma sebagai klub, karena kami tidak memiliki kekuatan klub lain yang dapat mengatakan bahwa kami tidak menginginkan wasit ini,” tambahnya.
Dengan larangan 10 hari dari awal musim, artinya Mourinho tak bisa mendampingi tim di dua laga awal Serie A 2022/2023, melawan Salernitana dan Verona. Pelatih berjuluk The Special One itu baru dapat kembali mendampingi Lorenzo Pellegrini dkk untuk pertandingan pekan ke-3 melawan AC Milan pada 1 September.