Beberapa hari setelah kematian malang orang di kapal selam Titan yang meledak dikonfirmasi, informasi baru kini telah terungkap. Telah dilaporkan bahwa kemungkinan sisa-sisa manusia telah ditemukan setelah bencana di Samudra Atlantik tersebut.
Temuan ini menjadi bahan penyelidikan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Karena meski berbagai teori telah tersebar, masih belum diketahui secara pasti apa yang terjadi pada kapal selam Titan tersebut.
Di akhir ekspedisi untuk mencari penumpang di kapal selam Titan di Samudra Atlantik, pihak berwenang melaporkan bahwa kelimanya telah tewas, tetapi jenazahnya belum ditemukan. Namun, pada Rabu 28 Juni, temuan baru terungkap.
Harus diingat bahwa lima orang hilang di dalam kapal selam eksplorasi, yang sedang menuju bangkai kapal Titanic, tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kehidupan sejak akhir pekan lalu.
Diharapkan pihak berwenang dapat menyelidiki sisa-sisa manusia yang ditemukan dan dapat ditentukan bahwa mereka adalah almarhum sehingga keluarga mereka dapat mengucapkan selamat tinggal kepada jenazah mereka.
Meskipun penyebabnya dianggap ledakan, ada juga risiko lain saat mengarah ke kedalaman samudra.
Ledakan dahsyat itu terjadi segera setelah tekanan air meningkat pesat saat kapal selam turun. Para ahli mengatakan bahwa almarhum mungkin bahkan tidak menyadari apa yang terjadi, karena kematian mereka pasti tiba-tiba saat menghadapi ledakan tersebut.
Di sisi lain, saat menyelam jauh di bawah air di dalam kapal selam, ada juga risiko lain, seperti kegelapan total, sehingga sulit untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana, suhu sangat rendah, dan kekurangan oksigen.
Di dalam kapal selam Titan tersebut, ada pendiri perusahaan yang menyelenggarakan ekspedisi ini, Stockton Rush, pengusaha dan petualang Inggris Hamish Harding, penjelajah Prancis Paul Henry Nargeolet, Pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman.
