Pendidikan Bintara Polri Gelombang I Tahun 2024, Resmi Dibuka

Riau113 Dilihat

 

Dnewsradio.com – Pekanbaru – Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, pada Selasa (13/02/2024) pagi pukul 08.00 WIB secara resmi membuka kegiatan Pendidikan dan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri gelombang I Tahun Anggaran 2024 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, yang terletak di Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang.

 

Sebanyak 147 siswa Bintara mengikuti Diktuk Bintara Polri Gelombang I di SPN Polda Riau. Hadir dalam upacara pembukaan tersebut Forkopimda dari Kabupaten dan Kota serta Provinsi Riau, Pejabat Utama Polda Riau, KA SPN Polda Riau, Kombes Pol Slamet Heri Basuki, Personil SPN, Bhayangkari Polda Riau, dan tamu undangan lainnya.

 

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kapolda Riau, Kepala Lemdiklat Polri menyampaikan kepada para siswa Bintara Polri bahwa kesempatan untuk mengikuti pendidikan Diktuk Bintara Polri merupakan hasil dari perjuangan, ketekunan, keuletan, kesungguhan, doa, dan dukungan orang tua.

 

“Saudara-saudara, selamat datang di lembaga pendidikan dan pembentukan Polri. Di sini, kalian akan dididik dan dibentuk menjadi Insan Tribrata yang profesional. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh serta bertanggung jawab,” ujarnya.

 

Para peserta didik dihadapkan pada berbagai kegiatan pendidikan dan latihan yang menantang selama lima bulan ke depan. Kepala Lemdiklat berharap para siswa memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan semua rangkaian kegiatan pendidikan dengan baik.

 

Kehadiran, kemampuan, dan perilaku para siswa akan menentukan citra Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat pada masa mendatang. Oleh karena itu, pendidikan ini dirancang untuk mengutamakan kualitas, praktik kerja lapangan, dan pembentukan karakter Kebhayangkaraan.

 

Kapolda Riau juga menyampaikan selamat belajar dan berlatih kepada para siswa sambil menitipkan pesan kepada para kasatdik, guru, tenaga pendidik, instruktur, dan pengasuh untuk mendidik calon Polri dengan baik.

 

Acara ditutup dengan tradisi pemotongan rambut dan penyiraman bunga kepada perwakilan siswa, sebagai tanda keselamatan dalam menjalani pendidikan. ( JHarianja)