PESAWARAN (DR)- Tahun anggaran 2021, setelah adanya Covid 19 yang menyebabkan perekonomian rakyat Indonesia bergejolak sehingga Presiden Ir. H. Joko Widodo mengambil kebijakkan dan memerintahkan seluruh kepala desa se-Indonesia agar mengganggarkan Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan 20 % DD yang ada.
Sama halnya dengan Kepala Desa Kubu Batu (Siswanto), dirinya diduga mengganggarkan ketahanan pangan untuk ternak bebek, dari DD 20% itu.
Sementara, menurut kabar dari masyarakat setempat yang enggan disebut namanya bahwa, bebeknya sudah tidak ada di kandang. Setelah ditelusuri oleh Inspektorat Pesawaran tim Investigasi, bebek sudah tidak ada di tempat dikandangnya.
Saat Tim Investigasi Inspektorat melakukan penelusuran itu, Anggota BPD Kubu Batu (Amrulloh) yang mengawal jalannya pemeriksaan dikandang bebek ketahanan pangan Kubu Batu itu, Amrul berharap komentar dari penelusuran itu.
“Nanti tanyakan dengan Inspektur”, ungkap tim Inspektorat itu yang nampak enggan menanggapi, Kamis (21/09/2023).
Amrulloh, saat kembali bertanya lada Tim inspektorat itu soal berapa anggaran ketahanan pangan dan berapa ribu bebek dari ketahanan pangan ini
“Belum saya tanya dengan Kepala Desanya”, singkat tim itu menjawab sembari tim meninggalkan tempat ternak bebek itu.
Dilain tempat, Asoka, Ketua Tim Investigasi saat dikonfirmasi oleh anggota BPD ini melalui pesan whatsapp, iya menyampaikan bahwa terkait pemeriksaan Aparatur Desa dan penggunaan DD itu.
“masih dipelajari”, jawab Asoka dalam balasan whatsappnya.
Namun Amrulloh, atas turunnya Inspektorat dilapangan guna menindak lanjuti laporan masyarakat ini, dirinya mengucapkan terimakasih ataa gerak cepat tim ini.
Dirinya berharap, baik Kejaksaan Negeri Pesawaran atau pun Inspektorat, agar bisa ikut serta dan bersungguh-sungguh dalam pencegahan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) sesuai undang-undang di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena iya menilai, kalau semisalnya benar dugaan bahwa Siswanto telah mengganggarkan ternak bebek 20% dari DD 1,3 m itu benar, maka bebek tersebut menelan 260 juta. Angka ini bukanlah anggaran yang kecil dan tidak bisa main-main dengan anggaran negara tersebut, karena masyarakatlah yang merasakan kerugian tersebut.
Selanjutnya menurut Amrul, bahwa surat yang iya layangkan kepada kepala desa, belum juga dijawab .
Sementara Kasi Pemerintahan Kecamatan Way Rilau, Dr. Wahyan dikonfirmasi olehnya melalui SMS whatsapp, Wahyan menjawab agar menanyakan ke Inspektorat bagian Irban Investigasi. (Brm)