Dua orang tewas pada Rabu (14/6/2023) setelah seorang kadet Pasukan Bela Diri Darat (SDF) diduga menembaki anggota unitnya sendiri di pusat pelatihan militer di Jepang tengah.
Penembakan itu terjadi saat latihan menembak, yang membuat beberapa orang lainnya terluka, SDF mengkonfirmasi kepada CNN. Kadet itu ditangkap dan motifnya belum diketahui, kata pihak berwenang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 9 pagi di lapangan tembak di Kota Hino di prefektur Gifu, Jepang tengah.
“Kami telah menerima laporan bahwa personel SDF yang menembakkan senapan telah ditahan. Kami tidak akan memberikan perincian lebih lanjut karena penyelidikan sedang berlangsung,” kata Matsuno
Matsuno mengatakan, sedikitnya tiga orang terluka.
Penyiar publik Jepang NHK melaporkan bahwa tersangka adalah remaja anggota SDF yang diduga menembakkan senapan otomatis.
CNN telah menghubungi stasiun pemadam kebakaran dan polisi Gifu.
Kekerasan senjata sangat jarang terjadi di Jepang, negara berpenduduk 125 juta orang. Jepang memiliki salah satu tingkat kejahatan senjata terendah di dunia karena undang-undang kontrol senjata yang sangat ketat.
Tetapi serangkaian kejahatan kekerasan profil tinggi baru-baru ini dilaporkan di negara ini.
Bulan lalu, empat orang, termasuk dua petugas polisi, tewas dalam insiden penembakan dan penusukan di Kota Nakano di Jepang tengah.
Pada tahun 2022, sembilan insiden yang melibatkan senjata api terjadi di Jepang, termasuk pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang ditembak mati dengan senjata rakitan selama pidato kampanye, menurut Badan Kepolisian Nasional.