Dua striker tajam Erling Haaland dan Karim Benzema bakal bertemu pada laga City vs Madrid Leg 2 semifinal Liga Champions, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB. Pada laga ini Karim Benzema tak bakal melampaui capaian Haaland.
Capaian yang dimaksud adalah rasio gol per pertandingan di ajang piala bergengsi Eropa ini. Erling Braut Haaland yang kini berusia 22 tahun memiliki rasio gol tertinggi di antara para penyerang top klub yang pernah menapak di Liga Champions.
Erling Haaland sejauh ini sudah mencetak 35 gol di ajang Liga Champions. Pemain berpostur 193 cm ini punya rasio 1,25 gol per pertandingan.
Jika Haaland mampu mempertahankan rasio tersebut dan terhindar dari cedera maka ia diyakini bakal melampaui rekor 140 gol Ronaldo di ajang Liga Champions. Tentu saja bila ia bermain untuk klub yang masuk Liga Champions.
Cristiano Ronaldo, yang sering disebut sebagai The Goat atau The Greatest Of All Time, memiliki rasio gol lebih kecil meski ia memiliki koleksi gol empat kali lipat dari Haaland. Itu karena jumlah pertandingan yang dimainkan CR7, sebutan Ronaldo, lebih banyak.
Haaland yang dijuluki sebagai Cyborg atau Terminator adalah satu dari hanya tiga pemain yang pernah mencetak lima gol dalam sebuah pertandingan Liga Champions. Inilah salah satu bukti ketajamannya. Dua pemain lain yang pernah melakukannya adalah Lionel Messi dan Luiz Adriano.
Sementara itu, Karim Mostafa Benzema yang 13 tahun lebih tua dari Haaland berada di peringkat ketujuh pemain dengan rasio gol per pertandingan terbaik. Meski Benzema sudah mengemas 90 gol di ajang Liga Champions, rasio golnya hanya 0,60 per pertandingan.
Karim Benzema adalah pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah Liga Champions dan mencetak 15 gol pada Liga Champions musim 2021-22 di mana Real Madrid menjadi juara.
Namun pemenang Ballon d’Or ini tak akan mampu melampaui capaian spektakuler Haaland ketika mereka bertemu malam ini di babak semifinal.
Seperti dilansir LiveScore, penghitungan rasio gol pder pertaandingan itu hanya berlaku bagi pemain dengan 30 gol atau lebih. Jadi para pemain yang punya gol kurang dari 30 di Liga Champions tidak masuk daftar.
Posisi kedua setelah Haaland adalah Robert Lewandowski dengan 91 gol dan rasio gol 0,82 per pertandingan.
Legenda Bayern Munich ini ikut membawa klub Jerman itu meraih kejayaan Liga Champions pada musim 2020-21 dengan mencetak 15 gol.
Pemain asal Polandia ini tidak hanya tercatat bermain untuk Bayern. Ia juga menjadi berita utama di pentas Eropa ketika membela Borussia Dortmund dengan mencatatkan empat gol di semifinal 2012-13 melawan Real Madrid.
Lionel Messi yang juga disebut The Goat ada di peringkat ketiga dengan 129 gol dan rasio gol 0,79 per pertandingan.
Lionel Messi telah menjadi pemain tetap di Liga Champions sejak debutnya pada 2005 dan berada di urutan ketiga dalam daftar pemain dengan penampilan terbanyak sepanjang masa, yakni 163 pertandingan, di belakang Cristiano Ronaldo dan Iker Casillas.
Musim paling produktif Messi adalah 2011-12 di Barcelona, atau satu dasa warsa lalu. Messi yang disebut pesulap cilik ketika itu mencetak 14 gol dalam 11 penampilan. Dia telah melampaui angka 10 gol dalam satu musim sebanyak empat kali.
Posisi keempat, Cristiano Ronaldo dengan 140 gol dan rasio gol 0,77 per pertandingan. Kesuksesan Cristiano Ronaldo di Liga Champions memang tak tertandingi. Ia adalah pemenang lima kali Piala Kuping Lebar alias Piala Champions. Ia juga adalah pencetak gol terbanyak dan pembuat assist terbanyak (40).
Catatan 17 gol pemain berusia 38 tahun itu pada musim 2013-14, saat Real Madrid memenangkan La Decima, masih menjadi yang terbanyak yang pernah dilakukan seorang pemain dalam satu musim.
Posisi kelima, ditempati penyerang Manchester United, Ruud van Nistelrooy. Pemain Belanda ini mengemas 56 gol dengan rasio gol 0,77 per pertandingan.
Uniknya, Ruud van Nistelrooy tidak pernah mengangkat trofi Liga Champions, tetapi memenangkan Sepatu Emas bersama Manchester United pada musim 2002-03 dengan mencetak 12 gol.
Ruud van Nistelrooy juga memegang rekor sebagai pemain tercepat yang mencetak 40 gol di kompetisi ini hanya dalam 45 pertandingan.
Posisi keenam ditempati pemain Prancis Kylian Mbappe dengan 40 gol dan rasio gol 0,66 per pertandingan.
Kylian Mbappe pertama kali mengukir namanya di Liga Champions bersama Monaco dengan enam gol dalam sembilan pertandingan saat tim Prancis itu mencapai semifinal musim 2016-17.
Pemain berusia 24 tahun itu terus tampil bagus di PSG, dengan hattrick-nya melawan Barcelona di musim 2020-21 menjadi penampilan yang paling berkesan hingga saat ini.
Ketujuh ditempati Karim Benzema kemudian posisi kedelapan ditempati Filippo Inzaghi dengan 46 gol dan rasio gol 0,57 per pertandingan.
Filippo Inzaghi adalah pemenang Liga Champions dua kali dan merupakan pencetak gol terbanyak kedua di edisi 2002-03 dengan 10 gol.
Pemain Italia ini juga terpilih sebagai Man of the Match di final 2007 setelah mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 AC Milan atas Liverpool.
Mohamed Salah ada di posisi sembilan dengan 44 gol dan rasio gol 0,56 per pertandingan. Mohamed Salah masuk ke kancah Liga Champions di Basel, mencetak gol kandang dan tandang melawan Chelsea di babak penyisihan grup 2013-14.
Pemain Mesir itu kini telah melampaui Steven Gerrard sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liverpool di kompetisi Eropa dengan 42 gol.
Urutan berikutnya adalah pemyerang asal Brasil, Neymar, yang mengoleksi 43 gol dan rasio gol 0,53 per pertandingan.
Pesepakbola termahal dunia ini bersinar di Liga Champions bersama Barcelona dan Paris Saint-Germain.
Neymar membantu Barca menuju kejayaan Eropa pada musim 2014-15. Ketika itu ia mencetak 10 gol dalam 12 pertandingan.