Harga minyak mentah dunia kembali menguat pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat. Ini terjadi dengan adanya optimisme atas permintaan minyak selama akhir pekan Memorial Day di AS.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terangkat 84 sen atau 1,17%, menjadi menetap pada US$ 72,67 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara untuk minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli, bertambah 69 sen atau 0,90%, menjadi ditutup pada US$ 76,95 per barel di London ICE Futures Exchange. Secara mingguan, kedua harga acuan membukukan kenaikan minggu kedua dengan Brent meningkat 1,7%, sementara WTI naik 1,6%.
Kenaikan ini terjadi jelang Memorial Day di akhir pekan mendatang. Ini akan menjadi pekan tersibuk dimana masyarakat keluar rumah.
Sementara itu, investor tetap optimis pada pembicaraan plafon utang AS menjelang tenggat waktu. Namun, pasar tetap berhati-hati karena pembicaraan utang mungkin berlarut-larut dan ada kekhawatiran baru tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan akan mengekang permintaan setelah data belanja konsumen AS dan data inflasi yang kuat.
Minyak WTI rebound karena laporan menunjukkan bahwa Partai Demokrat dan Republik akan segera mencapai konsensus pada kesepakatan plafon utang, catat Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Meskipun ada kemungkinan negosiator akan mencapai kesepakatan pada Jumat (26/5/2023) untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar US$ 31,4 triliun pembicaraan dapat dengan mudah berlanjut hingga akhir pekan.
Amerika Serikat memiliki 570 rig pengeboran minyak aktif minggu ini, lima rig lebih sedikit dari minggu sebelumnya, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat (26/5/2023).