Indonesia kembali gagal membawa pulang trofi Piala Sudirman setelah kalah 0-3 dari Tiongkok di perempat final. Indonesia terakhir kali menjuarai turnamen beregu ini pada tahun 1989 atau pada edisi perdana yang digelar di Jakarta.
Manajer tim, Armand Darmadji meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalan ini.”Terima kasih kepada pemain, pelatih, dan tim pendukung yang telah berjuang hebat hari ini. Kekalahan ini, bukan kekalahan seorang pemain, tetapi kegagalan kita semua. Kami mohon maaf kepada badminton lovers dan masyarakat Indonesia karena belum mampu meraih kemenangan dan memboyong Piala Sudirman tahun ini,” kata Armand dalam keterangannya, Jumat (19/5/2023).
Dia menilai para pemain sudah berjuang maksimal hingga titik darah penghabisan. Tugas berat dikatakan Armand sudah dilaksanakan, meskipun belum berhasil meraih kemenangan.
“Dalam olahraga, biasa ada kalah dan menang. Dalam olahraga tidak semuanya bisa berakhir indah dan manis, seperti di film-film. Setelah kegagalan ini, pemain Indonesia harus bisa bangkit untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan berikutnya. Kepala harus tetap tegak dan kegagalan ini jangan selalu jadi beban,” katanya.
“Meskipun belum berhasil, saya sebagai manajer tim tetap bangga. Kebersamaan dan kekompakan tim ini menjadi energi positif yang sangat baik untuk terus dijaga. Kita harus bangkit, semua harus berbesar hati, jangan minder atau sampai down,” lanjutnya.
Semua sudah berjuang mati-matian di lapangan menurut Armand.
“Saya bangga. Terima kasih atas perjuangan pemain, pelatih, dan tim pendukung. Semoga ke depan, kita bisa memboyong Piala Sudirman,” tambahnya.