BANDARLAMPUNG (DR) – Jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPW IWO-I) Lampung melakukan audiensi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Lampung.
Hadir diantara rombongan, Ketua DPW IWO-I, R Hariadi, dan Sekretaris, Ferry Fauzin. IM serta jajaran pengurus diterima langsung oleh Kepala BNNP Lampung, Brigjen Budi Wibowo dan jajarannya.
Kepala BNN Provinsi Lampung, Brigjen Budi Wibowo mengatakan, saat ini Indonesia dalam kondisi “Darurat Narkotika “. ” Tidak hanya di Indonesia, dibelahan dunia manapun, di level regional maupun internasional Narkotika dinyatakan sebagai kejahatan ekstra ordinary krim di Indonesia. Narkotika kejahatan yang terorganisasi secara internasional, “terang Budi Wibowo kepada sejumlah awak media di Kantor BNN Lampung, Rabu (30/08/2023).
Lanjut Budi, narkotika menjadi problem hingga pemerintah telah dinyatakan darurat nasional. Sehingga butuh penanganan serius dan dilakukan secara berkesinambungan.
Indonesia dalam penanganan narkotika, melakukan pengawasan dan pembinaan bagi generasi bangsa.
Empat strategis yang dilakukan BNN terdiri dari Soft power ( pencegahan). Menanamkan nilai-nilai ke generasi muda. Hard power pouse (penindakan) , Smart. Pemanfaatan teknologi dan membangun Kerjasama, serta kolaborasi berbagai pihak terkait dalam penanganan dan Pemberantasan narkotika.
Empat strategis tersebut, digunakan BNN merapatkan barisan guna mengawal dan menyongsong program Indonesia emas tahun 2045 mendatang.
Menurut Budi, berdasarkan data yang ada, di Lampung tercatat jumlah pengguna 31.000 narkotika tersebar. Namun, dari jumlah tersebut hanya 3 persen saja yang menjalani rehabilitasi. Sedangkan selebihnya masih ketergantungan dan menjadi “PR”.
Terkait hal tersebut, Budi juga mengaku terus memacu agar program Pemberantasan Narkotika dapat disuport masing-masing satuan lembaga Terkait yang ada di kabupaten dan kota yang ada di Lampung.
“Sampau saat ini, di Lampung baru ada 5 BNN di kabupaten/kota dari 15 daerah otonomi yang ada saat ini, “ungkap Budi.
Dengan kondisi yang ada saat ini, BNN Lampung berupaya mengoptimalkan Pemberantasan dan pencegahan narkotika.
Dari 31 ribu pengguna narkotika, hanya 3 persen yang melakukan rehabilitasi.
“Narkotika musuh bersama, ” imbuh Budi sembari menambahkan, terobosan yang tengah dilakukan BNN dengan menggandeng pengurus PKK.
Selanjutnya, Budi berharap pemerintah daerah lebih mengoptimalkan stimulasi pencegahan narkotika sejak dini.
Untuk itu, guna penguatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN), BNN Lampung mengajak semua unsur-unsur elemen masyarakat dapat berperan aktif. Sebagai contoh, BNN memiliki program dengan menggandeng kalangan pengurus PKK. Sebab, dengan menggandeng PKK, peran pencegahan bahaya Narkotika dapat dimulai dari masing-masing rumah.
Ia menambahkan, merujuk Instruksi Presiden Nomor.03 Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Februari 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan sejalan dengan program negara jangka panjang menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Untuk itu, BNNP Lampung mengajak kalangan media menjadi salah satu sarana yang paling efektif dalam penyebarluasan informasi bahaya narkoba. Pihaknya menilai Kerjasama antara BNN RI dan KPI sangat strategis untuk dilakukan dan berharap Kerjasama ini dapat berdampak pada berkurangnya penyalahgunaan narkoba secara massif. (***)