Internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan. Perlu koneksi yang kuat dengan jangkauan yang luas untuk membantu masyarakat dalam beraktivitas. Perusahaan milik Elon Musk, SpaceX berencana menawarkan manfaat tersebut dengan pada Indonesia.
SpaceX adalah sebuah perusahaan konstelasi satelit komersial terbesar di dunia yang mengembangkan jaringan internet disebut Starlink. Sistem ini berupaya memberikan konsumen akses terhadap internet berkecepatan tinggi, terutama di tempat terpencil. Jumlah total satelit Starlink yang beroperasi di orbit saat ini melebihi 4,600.
Namun, kehadiran Starlink akan berdampak pada bisnis telekomunikasi di Tanah Air. Karenanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), meminta perusahaan berbasis internet internasional seperti milik Elon Musk agar mengikuti prosedur yang berlaku.
Saat ini Starlink masih dalam proses diskusi internal terkait prosedur yang nantinya harus dipatuhi, seperti perizinan yang diberlakukan Indonesia sebagaimana diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan ketentuan teknis lainnya yang mengatur mengenai penyelenggaraan telekomunikasi.
Hal ini agar level kedudukan Starlink bisa sejajar dengan pelaku bisnis telekomunikasi di Indonesia. Secanggih apa pun program layanan internet Starlink besutan Elon Musk, pasti tak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Kelebihan Starlink
1. Konektivitas internet berkecepatan tinggi
Salah satu keunggulan utama Starlink adalah kemampuannya menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi kepada pelanggan di seluruh dunia.
Untuk menghadirkan koneksi internet berlatensi rendah dan bandwidth tinggi dengan kecepatan unduh hingga 100 Mbps dan kecepatan unggah hingga 200 Mbps, sistem ini menggunakan banyak satelit di orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO)
Starlink menawarkan kecepatan yang konsisten. Masyarakat tidak perlu khawatir koneksi akan melambat selama waktu puncak penggunaan seperti yang mungkin terjadi pada jenis koneksi internet serat optik lainnya.
2. Tidak terpengaruh kondisi cuaca
Dengan sekitar 3.200 satelit Starlink yang mengorbit bumi, internet tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi cuaca dibandingkan jenis internet lainnya, seperti kabel atau digital subscriber line (DSL).
Hal itu karena sinyal tidak harus menyebar melalui udara seperti yang terjadi pada teknologi lainnya. Kecil kemungkinan akan mengalami gangguan pada layanan karena cuaca buruk.
3. Area cakupan luas
Starlink berupaya menghubungkan pelanggan di lokasi terpencil dan perdesaan yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali terhadap layanan internet reguler ke internet di sebagian besar planet ini.
Selain menjembatani kesenjangan digital, hal ini juga akan menciptakan peluang baru bagi bisnis, layanan kesehatan, dan pendidikan di tempat-tempat yang sebelumnya tidak memiliki koneksi internet.
4. Tanpa batasan data
Starlink tidak memiliki batasan data apa pun, yang berarti pelanggan dapat menggunakan data sebanyak yang mereka perlukan tanpa khawatir akan dikenakan biaya tambahan.
Kekurangan Starlink
1. Biaya peralatan dan pemasangan mahal
Pengguna harus membeli antena parabola dan modem serta memasangnya di tempat tinggal atau tempat kerja agar dapat menggunakan internet Starlink yang memiliki harga US$ 499 atau setara Rp 7,6 juta.
Bagi pengguna tertentu, pemasangan dapat menjadi tantangan dan memerlukan bantuan profesional yang bisa meningkatkan keseluruhan biaya layanan.
Selain itu, karena layanan ini memerlukan jarak pandang yang jelas ke langit, pemasangan peralatan mungkin sulit dilakukan, terutama di daerah berpenduduk padat. Dalam beberapa situasi, konsumen mungkin perlu membeli perangkat keras tambahan untuk menjamin koneksi yang bagus.
2. Batasan kapasitas
Meskipun Starlink dimaksudkan untuk menawarkan konektivitas internet berkecepatan tinggi, internet berbasis satelit ini mungkin tidak dapat memenuhi permintaan bandwidth yang tinggi dari beberapa pelanggan seperti saat penggunaan dalam jumlah besar.
Konsumen mungkin mengalami perlambatan atau gangguan pada konektivitas internet mereka. Selain itu, kapasitas sistem juga terbatas yang bisa menyebabkan jaringan tersumbat dan layanan lebih buruk bagi sebagian pengguna.
3. Ketergantungan pada satelit
Untuk akses internet, Starlink bergantung pada sejumlah besar satelit di LEO. Meski menawarkan keuntungan yang cukup besar, tetapi juga menimbulkan kesulitan baru.
Misalnya, jika salah satu satelit tidak berfungsi, beberapa pelanggan akan kehilangan layanan internet untuk sementara waktu. Sistem juga mungkin terkena masalah keamanan tambahan seperti serangan siber yang dapat memengaruhi keandalan layanan.
4. Dampak terhadap aktivitas Luar angkasa
Karena banyaknya satelit Starlink di LEO, terdapat beberapa kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan astronom. Pengamatan astronomi dapat dipengaruhi oleh satelit terutama pada saat-saat penting seperti mengamati supernova.
SpaceX mengatakan telah berkolaborasi dengan para astronom dan komunitas ilmiah untuk mengurangi pengaruh satelit terhadap pengamatan astronomi guna menghilangkan kekhawatiran ini.