korban penipuan kerja freelance ini sudah mencapai ribuan orang dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Seperti apa modusnya?

korban penipuan kerja freelance ini sudah mencapai ribuan orang dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Seperti apa modusnya?

TEKNOLOGI135 Dilihat

Kejahatan lewat dunia maya semakin marak dengan cara-cara baru. Salah satunya adalah tawaran kerja freelance dan korban bisa mendapatkan penghasilan besar hanya dengan like dan subscribe channel Youtube atau akun media sosial. Menurut data yang dihimpun oleh Vaksincom, korban penipuan kerja freelance ini sudah mencapai ribuan orang dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Seperti apa modusnya?

Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menyampaikan, dalam penipuan kerja freelance like dan subscribe ini, pada awalnya korbannya akan mendapatkan pembayaran sesuai dengan janji, yaitu setiap kali melakukan subscribe atau like akan mendapatkan transfer uang tunai ke rekeningnya. Ini membuat korban jadi percaya.

“Jika korbannya sudah percaya, kemudian dia akan ditawari kesempatan untuk mendapatkan hasil lebih besar lagi. Tetapi kali ini tidak gratis, melainkan harus menginvestasikan uangnya guna mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan dan ia tetap harus bekerja melakukan like dan subscribe pada akun media sosial yang telah ditentukan,” ungkap Alfon dalam keterangan resminya yang dikutip Jumat (23/6/2023).

Advertisement
Korban Penipuan <em>Like</em> dan <em>Subscribe</em> Youtube Capai Ribuan, Begini Modusnya

Penipuan dengan modus tawaran kerja freelance dengan like dan subscribe Youtube

Supaya korbannya lebih percaya lagi kepada metode ini, korban akan dimasukkan ke dalam satu group Telegram bersama dengan member lain yang ketika diberikan tugas terlihat bahwa member lain sangat bersemangat menjalankan tugas dan mendapatkan pembayaran. Pelaku memanfaatkan kelemahan psikologis korban yaitu fear of missing out (Fomo) atau ketakutan untuk tertinggal dari tren yang sedang terjadi. Ketika member lain terlihat sangat aktif melakukan transaksi dan mendapatkan uang, korban akan terbawa dan ikut mengambil paket yang ditawarkan.

Ketika korban menyetorkan uang dalam jumlah besar, uang setoran itu akan ditahan dengan berbagai alasan dan justru digunakan sebagai senjata agar korbannya menyetorkan uang kembali jika tidak mau setoran awalnya hangus. Puncaknya, group Telegram akan ditutup dan penipu akan menghilang. Barulah si korban menyadari kalau dirinya telah menjadi korban penipuan.

Korban Penipuan <em>Like</em> dan <em>Subscribe</em> Youtube Capai Ribuan, Begini Modusnya

Misi yang harus diselesaikan korban penipuan like dan subscribe Youtube

Menurut Alfons, Maraknya kasus scam dan penipuan hari ini adalah badai yang diakibatkan oleh kebocoran data bertahun-tahun yang ditabur karena kecerobohan pengelola data tidak melindungi dengan baik data masyarakat yang dikelolanya. Kebocoran data kependudukan yang masif memberikan amunisi kepada penipu sehingga mereka mendapatkan database yang sangat berharga.

“Sudah saatnya dibuat satgas baru khusus untuk mengatasi masalah badai scam ini. Kalau tidak, badai scam ini tidak akan berhenti dan korbannya bukan hanya pengelola data yang membocorkan data, tetapi pemilik data, masyarakat
Indonesia,” kata Alfons.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *