Lotus masih mengalami kerugian yang cukup tinggi karena berjualan mobil listrik. Padahal mereka sudah dibantu oleh perusahaan mobil China, Geely.
Dikutip Drive, Sabtu (7/9/2024) Geely telah memiliki saham mayoritas Lotus. Berkat Geely, Lotus yang merupakan perusahaan mobil asal Inggris itu kini memiliki tiga anak perusahaan.
Ketiga anak perusahaan itu adalah Lotus Cars yang fokus pada produksi mobil performa tinggi, Lotus Engineering yakni sebuah firma konsultasi otomotif, dan Lotus Technology yang dibuat khusus untuk membuat mobil listrik.
Saat ini Lotus Technology telah merilis tiga mobil listrik yakni Evija, Eletre, dan Emeya. Sayangnya ketiga mobil listrik itu menurut Drive justru tidak memberikan banyak keuntungan buat Lotus.
Alih-alih dapat untung besar, ketiga mobil listrik buatan Lotus itu malah mengalami kerugian yang cukup mengganggu. Tidak main-main hingga kuartal II tahun 2024 kerugian yang dialami Lotus mencapai US$ 202 juta atau setara Rp 3,08 triliun. Jumlah itu telah melampaui kerugian yang mereka rasakan pada 2023 yang mencapai US$ 193 juta atau mencapai Rp 2,94 triliun.
“Lotus membela diri kerugian yang mereka alami terjadi karena saat ini menghabiskan banyak modal untuk melakukan penetrasi pasar ke beberapa wilayah baru,” sebut Drive.
Mereka bahkan membela diri saat ini permintaan mobil listrik buatan Lotus justru mendapatkan respons yang sangat tinggi dari konsumen. Walau tidak menyebut angka pemesanan, Lotus mengatakan saat ini penjualan ketiga mobil listrik mereka meningkan 239% dibandingkan penjualan di 2023.
Mereka juga bisa sedikit bangga karena dibandingkan divisi lainnya yakni Lotus Cars dan Lotus Engineering, Lotus Technology justru mengalami peningkatan yang paling pesat dari sisi bisnis.