Marc Marquez dalam mengambil risiko yang menyebabkan dirinya kini mendapat predikat raja crash di MotoGP

Marc Marquez dalam mengambil risiko yang menyebabkan dirinya kini mendapat predikat raja crash di MotoGP

Olahraga164 Dilihat

Bos Ducati mengkritik kebiasaan Marc Marquez dalam mengambil risiko yang menyebabkan dirinya kini mendapat predikat raja crash di MotoGP. Tercatat, hingga paruh musim MotoGp 2023, Marquez belum sekalipun menyelesaikan balapan utama.

Pembalap yang identik dengan nomor 93 itu telah jatuh 14 kali musim ini, diyakini banyak orang disebabkan oleh ambisi berlebihan di atas motor Honda yang tidak mampu memenuhi kapasitasnya. Sejauh ini Marquez baru berhasil menyelesaikan tiga balapan sprint, dan absen di lima balapan musim ini akibat cedera usai kecelakaan.

Pembalap Honda lainnya, Joan Mir berada di belakang Marquez dengan total crash sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah kecelakaan yang didapat adik Marc, Alex Marquez dari Ducati. Melengkapi lima besar posisi pembalap paling banyak crash musim ini ialah duo pembalap KTM Augusto Fernandez (11), dan Jack Miller (10).

Terkait seringnya Marquez jatuh dari motornya musim ini, manajer tim Ducati Davide Tardozzi menyatakan bahwa juara dunia delapan kali itu harus mengubah pendekatannya.

“Dia mencoba melakukan hal-hal yang melebihi kemampuan motor untuk dilakukannya. Apa yang kamu dapatkan dengan itu?” kata manajer Tardozzi dikutip dari AS.

“Bagi saya, dia seharusnya tidak jatuh dan bisa membawa motornya ke pit box. Saya tidak menerima apa yang dia katakan, bahwa dia mencoba dan jatuh. Dia adalah orang dengan karakter yang sangat kuat dan finis di posisi kelima tidak cocok dengan karakternya, tetapi menurut pendapat saya, seseorang harus memberitahunya bahwa lebih baik berpikir secara berbeda. Itu adalah pendapat saya,” jelasnya.

Tak hanya merugikan dirinya sendiri, kecelakaan yang dialami Marquez juga merugikan pembalap lainnya. Seperti Miguel Oliveira dan Johann Zarco yang ditabraknya. Termasuk Francesco Bagnaia dan Maverick Vinales yang kerap terganggu akibat taktik menggantung kendaraan dari Marquez.

“Saya mengkritik beberapa tindakannya yang seorang juara seperti Marc Marquez seharusnya tidak lakukan. Dari sudut pandang saya, tentu saja Marc mengatakan bahwa regulasi memungkinkannya melakukan beberapa hal ketika dia menghadapi kesulitan yang menurut saya tidak bagus,” kata Tardizzi.

“Dia benar, tetapi saya berpikir bahwa seorang juara seperti dia seharusnya lebih rendah hati dan melihat sejauh mana kemampuannya. Dia tidak membantu Honda dengan berada di posisi kedua di grid Mugello, karena itu bukan posisinya untuk motor dan apa yang dia lakukan tidak diterima dengan baik oleh para penggemar,” tambahnya.

Menurutnya, aksi nekat Marquez yang berujung crash justru akan merusak citra sang pembalap berjuluk The Baby Alien itu.

“Kita harus menghormati seorang juara seperti Marc, karena dia sangat berani. Dia adalah salah satu dari lima besar sepanjang masa dan dia tidak boleh mencemari citranya dengan tindakan-tindakan tersebut,” kata Tardozzi.

“Marc Marquez bukanlah musuh Ducati, dia adalah lawan tentunya itu hal berbeda. Melihat seorang juara yang menderita adalah sesuatu yang menyedihkan,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *