Menjelang Iduladha, para peternak sapi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dipusingkan dengan mulai mewabahnya penyakit hewan Lumpy Skin Desease

Daerah168 Dilihat

Menjelang Iduladha, para peternak sapi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dipusingkan dengan mulai mewabahnya penyakit hewan Lumpy Skin Desease (LSD) yang menjangkiti ternak mereka.

Seperti yang dialami Pakki, peternak di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan. Menurutnya, penyakit yang membuat seluruh kulit sapi membentuk benjolan ini muncul dalam dua minggu terakhir.

“Ya khawatir mas. Soalnya yang diserang anakan sapi. Nafsu makannya berkurang, semua badannya muncul bentol dan bercak. Ya terpaksa saya panggil mantri hewan untuk mengobati,” terang Pakki, Senin, 5/6/2023.

Menurut Pakki, warga lainnya juga khawatir dengan temuan sapi yang tertular penyakit LSD di Desa Keleyan. Sebab populasi sapi di Desa Keleyan tergolong banyak mencapai 200 sapi.

“Yang punya tetangga saya ada yang mati, sudah dikubur. Alhamdulillah yang saya masih sehat, cuma makannya berkurang,” imbuhnya.

Petugas kesehatan hewan mengimbau agar warga yang sapi ternaknya terjangkit virus LSD agar segera melapor.

“Penyakitnya ini dari gigitan nyamuk atau lalat. Antisipasinya kita suntik dengan antibiotik. Kalau di Kecamatan Socah yang terserang LSD belum banyak, tapi ada beberapa,” terang Bambang Haryanto, Mantri Kesehatan Hewan Puskeswan Kecamatan Socah, Senin, 5/6/2023.

Salah satu cara guna menghindari penularan LSD pada sapi menurut Bambang adalah segera memisahkan hewan yang sakit untuk dikandangkan dan diisolasi khusus.Beberapa peternak juga melakukan pengobatan tradisional dengan cara melumuri kulit sapi yang sakit dengan solar dan oli bekas. Walaupun bisa sembuh, namun dua cara ini tidak direkomendasikan oleh petugas kesehatan di Bangkalan karena dapat menyebabkan kulit sapi gosong atau melepuh sementara waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *