Orang tua siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso mendapat intimidasi dan dipaksa

Daerah191 Dilihat

Orang tua siswi SD di Gresik yang menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso mendapat intimidasi dan dipaksa membuat pernyataan meminta maaf ke publik karena dianggap membuat kegaduhan.

Perihal intimidasi yang diterima oleh Samsul Arif, orang tua dari siswi SD di Gresik itu, diungkapkan oleh pengacaranya, Abdul Malik. Malik menyatakan, kliennya telah menerima intimidasi dari seorang pejabat.

“Kemarin ada intimidasi-intimidasi yang dilakukan oleh seseorang. Kemarin orang tersebut datang ke rumah klien kami,” ujarnya, Jumat (22/9/2023).

Ia menjelaskan, intimidasi yang dimaksud adalah adanya pemaksaan oleh seorang pejabat agar ayah korban membuat pernyataan permohonan maaf secara terbuka pada media.

“Kemarin (oknum tersebut) menemui keluarga dan disuruh membuat surat pernyataan. Pernyataan bahwa pemberitaan itu hoaks, bahwa media-media yang memviralkan itu adalah hoaks. Harus mencabut,” ungkapnya.

Tak hanya itu, kliennya bahkan menerima ancaman akan dipecat sebagai sekretaris desa (sekdes) jika tak melakukan pencabutan berita yang dimaksud. Ia bahkan hanya diberi tempo waktu 5 hari.

“Klien saya ini sekretaris desa. Bukan PNS (ASN), tapi dibayar oleh pemkab. Ia diancam jika tak mencabut dalam waktu 5 hari maka akan dipecat,” tegasnya.

Ia pun menegaskan pada sang klien agar tidak takut. Sebab, pihaknya akan menempuh upaya hukum jika nantinya ia benar-benar dipecat. “Kita akan tempuh upaya hukum jika ia nanti benar-benar dipecat,” tegasnya.

Ia menyebut, untuk mewujudkan tekanan itu, sang pejabat bahkan telah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan ayah korban di hadapan awak media. Draft surat pernyataan itu bahkan diminta untuk diucapkan dengan tertanggal 20 September 2023.

Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik diduga mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan permanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *