Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi pilihan masyarakat dengan perolehan sebanyak 26 persen berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI).
Riilis survei nasional ini dibagikan dalam acara daring bertajuk “Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpers 2024” dengan pembicara Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Prof Burhanuddin Muhtadi, Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Dr Rizka Halida dan Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Hendro Prasetyo.
“Perolehan partai hasilnya seperti ini PDIP meraih 26 persen paling tinggi ya. Kita lihat PDIP stand out, paling panjang grafiknya. Setelah itu disusul Gerindra 12,6 persen, Golkar 9,2 persen, dan PKB 7,5 persen ini empat teratas ya,” ucap Hendro Prasetyo secara daring, Sabtu (30/9/2023).
Selanjutnya PKS sebanyak 5,2 persen, Demokrat 5,1 persen, Nasdem 4,8 persen, PAN 4,5 persen, dan PPP 2,4 persen. Partai sisanya masih berada di bawah 2 persen, sementara sebanyak 19 persen masyarakat belum menentukan pilihan partai mana yang akan dipilih jika pemilu dilaksanakan saat ini.
Hendro mengungkapkan alasan PDI-P unggul teratas karena sebagian besar masyarakat pada survei mengaku terbiasa memilih partai tersebut dan ketokohan Presiden Joko Widodo.
“Cuma di PDIP pengaruh Pak Jokowi ini ternyata tinggi, sementara karena Bu Mega ini angkanya hanya 2,4 persen,” ujar Hendro.
Selain PDIP, masyarakat memilih partai politik dengan alasan ketokohan ini juga terjadi pada Partai Gerindra dengan perolehan 50, 9 persen dengan tokoh Prabowo Subianto dan Partai Demokrat dengan tokoh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebanyak 32,1 persen. Hendro menyimpulkan bahwa figur tokoh dalam sebuah partai sangatlah penting menarik suara masyarakat.
“Jadi kalau lihat di sini selain tradisi, ada pengaruh tokoh yang tinggi dalam memilih sebuah partai. Ada juga alasan-alasan lain seperti kinerja kader partai yang kineranya baik, tetapi ini masih kalah dibandingkan pengaruh kebiasaan memilih partai dan ketokohan,” jelasnya.
Survei ini dilakukan secara langsung pada 25 Agustus-3 September 2023 dengan melibatkan banyak 4.090 responden. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen ditingkat kepercayaan 95 persen.