Pembalap MotoGP dari tim Yamaha, Fabio Quartararo mengatakan bahwa motor miliknya kehilangan semua kekuatannya meskipun telah mendapatkan lebih banyak tenaga mesin. Pembalap asal Prancis itu mengakui bahwa tunggangannya, M1 telah kehilangan keseimbangan.
Quartararo kalah tipis dari Francesco Bagnaia dalam mengamankan gelar juara dunia MotoGP untuk kedua kalinya pada tahun 2022 setelah meraihnya setahun sebelumnya, Bagnaia membalikkan ketertinggalan 91 poin di pertengahan tahun menjadi kemenangan 17 poin saat Quartararo mulai kesulitan dengan kurangnya tenaga M1-nya.
Quartararo secara blak-blakan mengatakan keinginannya agar Yamaha memberikan lebih banyak tenaga pada prototipe M1 inline-4 sebagai akibat dari kehilangan gelarnya.
Dia mengeluh bahwa motornya kehilangan keseimbangan sasis sebagai hasil dari peningkatan tenaga pada motor. Dia berharap tim bisa membuat kemajuan di satu area tanpa kehilangan kekuatan di area lain.
“Saya tidak punya feeling dengan motornya karena sangat agresif dan tidak bisa berbelok seperti biasanya. Kami kehilangan semua kekuatan yang menyelamatkan saat kami terlalu lambat di lintasan lurus. Saat itu kami memiliki keunggulan tertentu di area lain, misalnya kecepatan menikung,” ujar Quartararo dikutip Motorsportweek, Sabtu (13/5/2023).
“Hari ini kami membuat kemajuan di beberapa area, tetapi itu tidak mengubah hasil karena area lain justru malah berkurang. Kami tidak bisa membuat kemajuan di dua area secara bersamaan. Sepertinya kami memiliki lebih banyak tenaga sekarang, tetapi kami kehilangan lebih banyak di tikungan daripada di lintasan lurus. Kami menjadi lebih baik dengan mesin, tetapi kami kehilangan keseimbangan,” paparnya.
“Saya tidak pernah memiliki motor seagresif ini sebagai pembalap, dan kami kehilangan keunggulan saat berbelok. Jika motornya agresif, saya bisa menerimanya jika kami masih memiliki performa yang membuat kami bertarung untuk posisi teratas,” tambahnya.
