Pembangunan infrastruktur pada 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo merata menyentuh seluruh daerah

Nasional25 Dilihat

Pembangunan infrastruktur pada 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo merata menyentuh seluruh daerah. Contohnya, warga Jakarta menikmati mass rapid transit (MRT) Jakarta yang dapat menghemat waktu perjalanan dalam dalam rutinitas harian.

Dalam sejarahnya, berdirinya MRT Jakarta tak lepas dari janji politik mantan gubernur Jakarta Joko Widodo pada 2012 lalu. Kala itu Jokowi berjanji akan menghadirkan transportasi yang terintegrasi dengan memanfaatkan transportasi masal.

Ikhtiar Menghadirkan MRT

Jika ditarik dari sejarah, ide pembangunan MRT di Jakarta telah dicetuskan sejak 1985 oleh kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kala itu, BJ Habibie. Ide tersebut mengalami sejumlah tantangan dari masa ke masa.

Pada 2005, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan, proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional. Subkomite MRT pun dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT. Pada masa jabatan terakhir Sutiyoso, 18 Oktober 2006, dasar persetujuan pinjaman dengan Japan Bank for International Coorporation (JBIC) pun dibuat.

Selanjutnya pada 2008, PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) berdiri dan berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Adapun struktur kepemilikan dengan rincian, Pemprov Jakarta sebesar 99,98%, PD Pasar Jaya sebesar 0,02%.

Sayangnya meski beragam upaya telah dilakukan, sejumlah proyek MRT kala itu tidak dilanjutkan. Akhirnya pada 2012, proyek MRT  terealisasi pada masa pemerintahan gubernur Joko Widodo dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Proyek ini secara resmi dibangun dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 10 Oktober 2013 di tempat yang sekarang menjadi Stasiun Dukuh Atas. Meski Jokowi meletakkan jabatannya di Jakarta dan melaju ke Istana, pembangunan ini terus berlanjut pada era gubernur Jakarta, Ahok, yang mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

Manfaat MRT Jakarta

Setelah melalui proses panjang,  akhirnya MRT Jakarta beroperasi di Jakarta pada 24 Maret 2019. Saat itu, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian perdana fase I MRT yang memiliki panjang 15,7 kilometer.

Fase I MRT terbentang dari selatan Jakarta di Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat. Warga Jakarta pun akhirnya memiliki moda transportasi massal yang modern dan efisien.

Sejumlah manfaat MRT bagi warga Jakarta dan sekitarnya pun begitu besar, mulai dari kapasitas daya angkut besar, ketepatan waktu operasional, sebagian jalurnya merupakan jalur baru, dapat menempuh antarpemberhentian hanya dengan waktu tempuh 2-3 menit, dan waktu menunggu antarkereta hanya lima menit untuk jam sibuk dan sepuluh menit di luar jam sibuk.

Sehingga mobilitas warga metropolis yang padat bisa menjadi efisien secara waktu dan energi. Hadirnya MRT Jakarta selain menjadi manfaat bagi mobilitas warganya, juga menjadi wajah baru rupa kota megapolitan Indonesia.
Baca Juga: Canggih! Ini yang Membuat Jalur Terowongan MRT Jakarta Bisa Bebas Banjir