Pertamina Patra Niaga menyatakan, stok liquefied petroleum gas atau LPG 3 kilogram (kg) untuk wilayah Jawa Timur masih terdapat 8,6 juta tabung. Stok LPG 3 kg tersebut dinilai masih mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyatakan, stok dan penyaluran LPG 3 kg di Jatim masih dalam keadaan aman, meskipun terjadi peningkatan konsumsi sejak libur Iduladha sebesar 2 persen.”Pertamina memastikan kondisi penyaluran gas elpiji melon di Jawa Timur dalam keadaan aman. Konsumsi elpiji 3 kg di Jatim rata-rata 1.515.000 tabung per hari dengan stok hari ini sebesar 26.314 MT atau sebesar 8,7 juta tabung,” kata Ahad .
Menurut Ahad, saat ini Pertamina bekerja sama dengan sejumlah pemda untuk melakukan langkah antisipasi dengan menggelar pasar murah. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi inspeksi mendadak atau sidak sejumlah pemda ke pangkalan LPG maupun pengecer dan konsumen.
“Jadi, masyarakat yang kedapatan tidak berhak menggunakan tabung elpiji bersubsidi, langsung kita ganti dengan bright gas,” tegasnya.
Sementara itu, penjual LPG 3 kg di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, mengaku setiap hari mendapatkan kiriman 200 tabung elpiji dari agen.
“Setiap hari saya dikirim agen 200 tabung LPG 3 kg, dan selalu habis. Penyebab kelangkaan LPG 3 kg saya tidak tahu, kalau di wilayah Purwantoro ini normal-normal saja,” kata salah satu penjual yang tidak mau disebut namanya.
Sebelumnya, Polresta Malang bakal menindak tegas oknum agen atau distributor yang sengaja melakukan penimbunan liquedfied petroleum gas atau LPG 3 kilogram (kg).
Kapolresta Malang, Kombes Budi Hermanto mengatakan, pihaknya bakal menindak tegas oknum agen atau distributor yang sengaja melakukan penimbunan LPG 3 kg.
“Kami mengimbau kepada para agen pendistribusian tabung gas LPG bersubsidi untuk melakukan pendistribusian sesuai ketentuan, kami harap tidak ada penimbunan,” kata Budi Hermanto.