Perum Bulog melalui program Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan modal usaha rumah pangan kita (RPK) sebesar Rp 165 juta kepada 33 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Masing-masing UMKM mendapat bantuan sebesar Rp 5.000.000 berupa komoditi atau produk pangan Bulog seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, rak panjang (display) dan lainnya. Pemberian bantuan ini digelar di Rumah Dinas Bupati Semarang.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jateng, Sopran Kenedi mengatakan program TJSL Bulog memiliki tiga prioritas bidang yakni pendidikan, lingkungan dan pengembang sehingga dapat bertujuan untuk menstabilkan harga.
“Program ini adalah bentuk kepedulian Perum Bulog di Kanwil Jateng untuk berusaha mendapatkan program-program yang baik dari Bulog untuk menstabilisasi pasokan, termasuk stabilisasi harga, termasuk di antaranya juga pemberdayaan UMKM,” kata Sopran , Kamis (8/8/2024).
Program bantuan Bulog ini juga digelar di dua tempat di Indonesia, yakni Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program Bulog Peduli UMKM TJSL tersebut memberikan bantuan modal usaha rumah pangan kita (RPK) ke 33 UMKM binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang.
“Karena kami ingin ada outlet binaan Bulog yang bisa menjadi ujung tombak untuk penyediaan pasokan di tingkat rumah tangga, supaya masyarakat tidak berduyun-duyun melakukan pembelian ke pasar, yang bisa mempengaruhi fluktuasi harga untuk bahan pangan seperti beras dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto mengungkapkan UMKM yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Semarang menjadi binaan dari Bulog melalui RPK.
“Tentu Pemkab Semarang sangat mengapresiasi sekali adanya program Bulog Peduli TJSL ini yang memberikan bantuan program TJSL berupa RPK ini kepada 33 UMKM kami yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah kita,” Kata Djarot.
Diharapkan para UMKM di Kabupaten Semarang dapat merasakan manfaat dari program ini sehingga menekan lonjakan harga bahan pangan di pasaran yang dapat memicu inflasi di Kabupaten Semarang.