Platform video vertikal, TikTok menghapus akun media yang terhubung dengan Pemerintah Rusia karena terlibat dalam operasi terselubung. Langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mencegah disinformasi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 pada 5 November mendatang.
Mengutip Skynews, Selasa (24/9/2024), akun TikTok yang terdampak, yakni dari media Rossiya Segodya yang memiliki layanan berita Ria Novosti, Sputnik, dan TV Novosti, induk dari saluran berita RT.
TikTok menyebut, akun itu sebelumnya telah dibatasi di Uni Eropa dan Inggris, dan menandai konten akun tersebut sebagai media yang dikendalikan negara. Namun, saat ini, akun media tersebut telah dilarang secara permanen.
Langkah TikTok ini mengikuti raksasa teknologi AS, Meta, yang juga melarang akun Rossiya Segodnya dan RT beredar karena ada aktivitas campur tangan asing.
Namun, di balik pemblokiran akun media Rusia oleh Meta, Kremlin menyebut perusahaan milik Mark Zuckerberg telah mendiskreditkan diri sendiri.
Larangan itu muncul setelah AS mengajukan tuntutan bulan ini terhadap dua karyawan RT, yang diduga mencoba menyewa perusahaan AS untuk memproduksi konten daring guna memengaruhi pemilu.
Pada Juli, Departemen Kehakiman AS juga telah memblokir 1.000 akun bot di media sosial yang dibuat untuk menyebarkan disinformasi dari Rusia.
Pada Pilpres AS 2016 silam, Rusia dituduh ikut campur dalam pemenangan Donald Trump menggunakan teknologi canggih.
Namun, saat TikTok membantu AS, tetapi perusahaan asal Tiongkok itu masih berada dalam posisi rawan di AS karena peraturan baru yang akan melarang TikTok beroperasi di AS.