PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berencana memperkuat modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement melalui program Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP) tahap II. Perseroan bersiap menerbitkan sebanyak 4 miliar saham baru atau 3,90% dari modal.
Manajemen Bukalapak menjelaskan, MESOP tahap II bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dari tahun ke tahun. Karena itu, private placement ini sekaligus untuk terus mengoptimalkan kinerja dan menjaga pertumbuhan perseroan secara berkelanjutan.
“Selain itu, program MESOP tahap II juga bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dari manajemen dan karyawan grup perseroan baik terhadap perusahaan maupun grup perseroan,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (23/5/2023).
Untuk merealisasikan rencana penguatan modal ini, manajemen akan meminta restu para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada 25 Mei 2023 mendatang. Sesuai rencana, program MESOP tahap II akan berlangsung sampai 2028 terhitung sejak persetujuan RUPS.
Sampai sekarang, manajemen Bukalapak belum mematok harga pelaksanaan private placement melalui program MESOP tahap II lantaran ketetapan harga akan diputuskan Dewan Direksi atas persetujuan Dewan Komisaris.
Sementara sumber pendanaan yang akan digunakan dalam aksi private placement ini berasal dari kas internal dan sumber pendanaan lain.
“Perseroan berjanji akan mematuhi aspek perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan biaya emisi pada PP 11/2014 pada saat program MESOP tahap II dilaksanakan,” terang manajemen.
Adapun peserta program MESOP tahap II meliputi anggota dewan komisaris, anggota direksi, dan karyawan yang ditetapkan direksi perseroan. Beberapa persyaratan bagi karyawan yang dimaksud adalah karyawan tetap dan karyawan tetap yang tidak dalam status menjalani hukuman disiplin.
Sebelumnya, Bukalapak telah mengeksekusi program MESOP tahap I sejumlah 5 miliar saham atau mencerminkan 4,91% dari modal. Pada tahap I, dari total 5 miliar yang baru diterbitkan baru mencapai 18,3 juta sehingga masih tersisa sebanyak 5 miliar saham.
“Harga saham perseroan yang menurun signifikan dari harga pelaksanaan yang telah disetujui dan dilakukan pra-pencatatan oleh BEI untuk program MESOP tahap I menyebabkan realisasi Program MESOP tahap I tidak berjalan optimal,” ungkap manajemen.
Atas pertimbangan itulah, maka program MESOP tahap II ini dilakukan. Sejalan dengan itu, maka jumlah saham yang diterbitkan perseroan meningkat dari semula 103 miliar saham menjadi 107 miliar saham, sehingga hal ini berpengaruh pada likuiditas perdagangan saham perseroan.
“Dengan asumsi seluruh saham baru terkait program MESOP tahap II ini diterbitkan dan diambilbagian, maka pemegang saham akan terdilusi kepemilikannya sebanyak 3,90%,” tutup Manajemen.