Pringsewu,dnewsradio–Persoalan terkait Dana Desa (DD) dari tahun ke tahun selalu menuai masalah ,seperti terjadi di Pekon Banjarejo Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung belum lama ini pembangunan fisik di pekon tersebut menjadi bahan pertanyaan masyarakat.
Pertanyaan masyarakat tersebut meliputi ADD tahun 2022 tahap ke 1, yakni berupa Pembangunan Tempat Pendidikan Al-Quran (TPA) di RT 08 nilai
Rp 37.369.000, pemeliharaan jalan desa Rp 24.000.000′, Pembangunan Talud Penahan Tanah ( TPT) di RT 07 Rp 17.968.000, Lampu Penerangan Jalan menelan anggaran sebesar Rp 70.000.000.
Selanjutnya pada tahap ke 2 tahun 2022 dipertanyakan masyarakat Pembangunan Rabat Beton Jalan Usaha Tani Rp 140.157.000,-pembangunan TPT RT 07, Rp 17.968.000, Pembangunan Drainase RT 02 Rp 19.868.000,-
Adapun masyarakat setempat yang selama ini selalu menyampaikan bahwa kepala pekon (kakon) Herman tersebut diduga kuat telah menyalahgunakan anggaran tersebut disampaikan kepada wartawan ini bahwa pembangunan pemeliharaan jalan menelan biaya sebesar Rp 24 juta, TPT di RT07 Rp 17,988,000,- dan pengadaan lampu jalan senilai 70 ,000,000, itu perlu dipertanyakan.
“Itu sudah jelas masa iya pemeliharaan jalan menelan biaya sebesar itu ,TPT di RT 07 dan pengadaan lampu jalan ” ungkap salah satu warga yang berinisial DN saat ditemui di kediamannya Rabu (24/05/2023).
Lanjut DN apa yang direalisasikan oleh Herman sebagai kapekon itu perlu juga kita protes ,apa manfaatnya seperti pengadaan lampu yang menelan anggaran senilai tersebut
‘ Itu kan uang bukan kecill apa sih mampaat yang diperoleh warga setempat ,sementara ekonominya Morat marit masyarakat kita ini ” tegasnya .
Lain halnya yang disampaikan JD masih warga setempat, pembangunan rabat beton ,TPT dan pembangunan draenase pada tahap 2 DD tahun 2023 ,itu juga perlu dipertanyakan karena kwalitas jalan tersebut serta anggaran yang digunakan cukup besar
“Itu anggaran yang digunakan cukup besar coba kepada para wartawan jeli sedikitlah, kami aja bukan wartawan mencurigai adanya ketidak beresan dalam pembangunan fisik tersebut ,masa wartawan tidak mengerti ” kata JD sambil mempertanyakan kredibilitas wartawan Rabu (24/05/2023) saat bertemu media ini disalah satu warung di pekon setempat .
Sementara kakon Banjarejo sudah tiga kali berturut-turut di hubungi selalu tidak aktif dan nomor WhatsApp tidak dibalasnya sampai berita ini diturunkan kakon yang bersangkutan masih belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi terkait pembangunan fisik yang menggunakan DD tahun 2022 tahap 1 dan 2 tersebut. (Din)