Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dalam sepekan terakhir ini terpantau turun. Penurunan ini berbarengan dengan viralnya video kudeta Indomie di media sosial yang diunggah pada 21 Agustus 2023 dan telah ditonton oleh jutaan orang.
Sepekan setelah video tersebut viral, saham ICBP terpantau turun sampai di titik Rp 11.200 pada penutupan perdagangan Kamis (31/8/2023).
Dilihat dari RTI, harga saham ICBP mulai turun pada Senin (21/8/2023) ke level Rp 11.675, dari posisi Rp 11.700 di penutupan perdagangan Jumat (18/8/2023). Dalam sepekan, saham ICBP terhitung sudah terkoreksi 1,32% meski sempat menghijau pada dua hari perdagangan, Jumat (25/8/2023) dan Selasa (29/8/2023) dengan penguatan masing-masing 0,66%.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan, penurunan harga saham yang diduga efek isu viral hanya akan berlangsung sementara.
Hingga semester I 2023, penjualan ICBP tercatat naik 5,78% (yoy) jadi Rp 34,47 triliun. Laba bersih perusahaan bahkan melesat 196,61% (yoy) menjadi Rp 5,72 triliun.
“Dengan berita tersebut, penjualan ICBP masih bagus. Optimal didukung stabilitas ekonomi Indonesia yang terjaga oleh konsumsi domestik,” kata Nafan , Kamis (31/8/2023).
Penjualan mi instan, termasuk Indomie, jadi penopang terbesar pendapatan bersih ICBP pada Semester I 2023. Porsinya mencapai 71,5% atau menyumbang Rp 24,76 triliun dalam total pendapatan Indofood CBP Sukses Makmur.
Terkait isu yang tengah berkembang, Nafan menganjurkan manajemen perusahaan untuk meluruskan isu yang beredar.
Dalam sebuah video yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menampilkan wajah mirip Djajadi Djaja, dinarasikan bahwa Djajadi Djaja didepak dari Indomie dan kemudian mendirikan merek Mie Gaga. Padahal Djajadi merupakan tokoh awal di balik kemunculan Indomie.
Djajadi dikisahkan memulai usaha mie instan pada tahun 1972 dengan mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing yang salah satunya memproduksi Indomie. Bisnisnya itu berkembang sangat pesat, hingga akhirnya pengusaha Sudono Salim mengajaknya berkolaborasi dengan merek Sarimi. Dari kolaborasi ini lahirlah PT Indofood Interna Corporation pada tahun 1984.
Kemudian pada 1993, Djajadi mengalami masalah keuangan. Salim kemudian memutuskan untuk tidak lagi memakai perusahan Djajadi sebagai distributor. Saham Indofood Interna Corporation akhirnya diakuisisi penuh dan Djajadi terdepak dari Indomie yang dibesarkannya.
Setelah upaya hukum yang ditempuhnya mengalami kegagalan, Djajadi akhirnya mendirikan perusahaan baru dan melahirkan Mie Gaga.
Pihak Djajadi menegaskan tidak pernah membuat, meminta, atau menjadi narasumber dari video yang viral tersebut. Pihaknya juga tengah mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum atas viralnya video tersebut.