PRINGSEWU (DR)- Pembangunan embung di Pekon Blitarejo kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu disoal oleh warga setempat serta warga yang memiliki sawah di wilayah sekitar embung tersebut karena diduga kurang memiliki kualitas. Minggu (19/11/2023)
Menurut warga Blitarejo yang tidak mau disebutkan namanya berinisial SP dan M proyek tersebut menggunakan bahan baku batu putih, lalu gunakan wadas (bukan pasir asli), serta pemasangan batu bawah lebarnya tidak sama dengan di bagian atas dan tidak dipasang papan nama sebagai bentuk transparansi publik.
Tidak hanya disitu saja, embung tersebut tidak memiliki mata air dan hanya mengandalkan air hujan, dan saat musim kemarau embun tersebut tidak berfungsi sama sekali.
Masih kata warga, sedangkan fungsi embung itu diperuntukkan untuk mengairi padi musim kemarau, palawija seperti jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dan sayuran itu sama sekali tidak bisa digunakan dan masyarakat petani tetap mengambil air dari Way Kici sebelah embung way kerawang karena sama kekeringan saat musim kemarau tiba.
“Sebagai warga kami minta bantu kepada rekan media untuk mempertanyakan kepada pihak rekanan yang mengerjakan proyek embung tersebut…?? apa seperti begitu proyek embung ini dikerjakan” pinta SP kepada media ini yang didampingi oleh M.
“Coba tanyakan apa seperti itu bisa dipakai untuk material embung tersebut ” imbuh M.
Sementara pihak rekanan sampai hari ini belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi terkait harapan beberapa warga setempat.
Sebagai tambahan papan nama kegiatan itu penting dipasang, sebagai sarana masyarakat mengetahui jenis kegiatan proyek, besarnya anggaran, dan asal usul anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)/Anggaran Pendapatan Dan Belanja Nasional (APBN) nama kontraktor, tenggat waktu pelaksanaan kegiatan, dan perawatan sesuai dengan UU No 14 Tahun 2008. (Doni)