, Shinta W Kamdani mengungkapkan, dalam mengembangkan ekosistem EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik

, Shinta W Kamdani mengungkapkan, dalam mengembangkan ekosistem EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik

Otomatif32 Dilihat

Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W Kamdani mengungkapkan, dalam mengembangkan ekosistem EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik, Indonesia bisa menggandeng negara-negara di kawasan Amerika Latih, seperti Argentina, Peru, dan Cile. Pasalnya negara-negara tersebut memiliki cadangan mineral yang melimpah, tetapi tidak memiliki pabrik untuk memproduksi EV.

“Dalam konteks EV, Cile, Peru, dan Argentina memiliki potensi besar untuk menjadi mitra Indonesia dalam menguatkan rantai pasokan dan produksi EV di Indonesia. Indonesia dapat mengimpor mineral dari negara-negara ini untuk digunakan sebagai pasokan dalam produksi EV, mengingat mereka memiliki sumber daya mineral yang melimpah tetapi tidak memiliki pabrik produksi EV,” kata Shinta Kamdani dalam konferensi pers forum bisnis Indonesia-Latin America and Caribbean (Ina-LAC) di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Shinta menambahkan, kerja sama ini juga dapat membantu Indonesia memosisikan diri sebagai produsen kendaraan listrik global dan menghemat penggunaan sumber daya mineral kritis dalam negeri secara bijak, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Selain itu, Amerika Latin dan Karibia juga memiliki potensi besar sebagai pasar konsumen. Dengan populasi total sekitar 660 juta penduduk, kawasan ini jauh lebih besar dari Uni Eropa yang memiliki 448 juta penduduk.

“Jadi kita juga bisa melakukan ekspor kendaraan listrik dan komponennya yang dihasilkan di Indonesia,” tambah Shinta.

Menurut laporan dari US Geological Survey tahun 2023, Amerika Latin memiliki cadangan mineral EV yang signifikan. Cile memiliki cadangan litium terbesar di dunia sebesar 9,3 juta metrik ton, sementara Argentina berada di posisi ketiga dengan 2,7 juta metrik ton.

Indonesia dan Australia juga mendominasi sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, masing-masing memiliki sekitar 21 juta metrik ton. Selain itu, Cile memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia sebesar 190 juta metrik ton, sementara Indonesia memiliki cadangan tembaga sebesar 24 juta metrik ton.

Sementara itu, peningkatan perdagangan antara Indonesia-Peru, Indonesia-Cile, dan Indonesia-Argentina juga mencerminkan potensi kerja sama yang signifikan dalam pengembangan ekosistem EV di kedua belah pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *