Siapapun yang menggunakan media sosial (medsos) perlu berhati-hati terhadap postingan penipuan yang berbahaya

TEKNOLOGI127 Dilihat

Siapapun yang menggunakan media sosial (medsos) perlu berhati-hati terhadap postingan penipuan yang berbahaya. Pasalnya penjahat dunia maya saat ini semakin canggih, jadi Anda mungkin tidak memperhatikan taktik yang dilancarkan. Mereka bisa menyerang kapan saja, bahkan di aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau TikTok.

Penipuan yang berhasil dapat mencuri uang di rekening lewat ponsel, menginfeksi perangkat Anda, atau mengambil cukup informasi pribadi untuk menipu atau memeras Anda.

Dilansir dari The Sun, Jumat (16/6/2023), CEO dan salah satu pendiri CyberSmart, Jamie Akhtar mengungkapkan tiga jenis penipuan media sosial yang paling umum dan harus diwaspadai. Apa saja?

1. Rekayasa Sosial
Yang pertama adalah penipuan dengan teknik social engineering atau rekayasa sosial. Penipu di ruang digital kerap memanfaatkan kenyamanan dan kelengahan calon korban untuk mendapatkan tujuan mereka.

“Sejauh ini, social engineering adalah jenis penipuan media sosial yang paling umum,” jelas Jamie.

Penipu dunia maya yang menggunakan teknik ini biasanya berteman dengan korban menggunakan profil palsu, memaksa korban untuk membagikan informasi pribadi, atau mengirimi mereka pesan spam atau tautan yang mengarah ke situs web jahat.

Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan juga menyampaikan, penipu di ruang digital kerap memanfaatkan kenyamanan dan kelengahan calon korban untuk mendapatkan tujuan mereka. Penipu melakukan manipulasi yang memanfaatkan sisi psikologis calon korban untuk mendapatkan akses kepada data atau informasi.

Misalnya, penipu mengirimkan pesan yang berisi bahwa calon korban akan menerima kado menjelang hari ulang tahun dan meminta calon korban untuk mengonfirmasi lokasinya, atau cara-cara lainnya. Korban biasanya diminta untuk membuka link tertentu. Dari situlah malapetaka dimulai.

2. Kuis atau survey
Penjahat dunia maya semakin sering membuat survey atau kuis palsu untuk mendapatkan informasi pribadi korban, atau mengarahkan mereka ke situs web jahat untuk menginfeksi perangkat mereka.

Jadi sebaiknya jangan ikut-ikutan mengisi survei atau kuis yang ditawarkan di media sosial, apalagi jika kuis atau survei tersebut meminta banyak data pribadi.

3. Iklan Palsu
Anda juga perlu waspada terhadap iklan palsu di aplikasi media sosial. Sama seperti kuis, kita semua tertarik dengan iklan media sosial yang ditempatkan dengan baik, biasanya untuk produk yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan. Jadi jangan asal klik bila melihat ada iklan muncul di tampilan medsos.

“Penjahat dunia maya mengetahui hal ini dan mulai menggunakan iklan untuk mengirim korban ke situs yang menghosting malware,” ungkap Jamie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *