Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 5,75%

 Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 5,75%

Ekonomi88 Dilihat

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 5,75% dalam rapat dewan gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada 18-19 Oktober 2023

Menurut Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, inflasi di Indonesia turun di bawah 3% pada September karena efek base tinggi dari tahun sebelumnya. Walaupun demikian, penurunan ini menekankan upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga, terutama menghadapi tantangan cuaca El Nino yang diperkirakan mencapai puncaknya pada September. “Penurunan inflasi juga Indonesia berhasil mempertahankan surplus perdagangan tinggi selama 41 bulan berturut-turut,” kata dia dalam laporan seri Analisis Makroekonomi Oktober 2023 yang diterima Investor Daily Kamis (19/10/2023).

Dari segi eksternal, kata dia, pada September data inflasi dari US Bureau of Labor Statistics menunjukkan penurunan sebesar 0,6% (mtm) setelah penyesuaian musiman, meskipun inflasi tahunan tetap stabil pada 3,7%. Inflasi inti tahunan mengalami penurunan dari 4,3% pada Agustus menjadi 4,1% di September.

Sementara biaya tempat tinggal terus meningkat dengan laju yang stabil, tumbuh sebesar 5,7% secara tahunan. Bulan September juga mencatat pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dengan penambahan 336.000 lapangan kerja, menjaga tingkat pengangguran tetap pada 3,8%.

Riefky menyebutkan bahwa terdapat perubahan sikap The Fed terkait potensi kenaikan suku bunga untuk tahun ini. Perubahan terbaru dalam pasar tenaga kerja dan obligasi, terutama imbal hasil obligasi Amerika Serikat 10 tahun yang mencapai level tertinggi sejak tahun 2007, membuat beberapa pejabat The Fed menjadi lebih berhati-hati. Hal ini memungkinkan adanya penundaan kenaikan suku bunga, setidaknya hingga bulan November.

LPEM FEB UI memperkirakan bahwa arus modal keluar akan berlanjut dalam waktu dekat, tetapi beberapa indikator ekonomi menunjukkan tren positif. “Hal ini menunjukkan ketahanan domestik negara ini di tengah ketidakpastian eksternal,” kata dia.

Meski demikian, tekanan pada nilai tukar rupiah diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang, menantang bank sentral untuk menjaga stabilitas mata uang.