Utami dan Arif ditemukan meningal dunia di rumahnya di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri,

Nasional535 Dilihat

Perjuangan Utami Sri Rahayu (66) seorang diri merawat anaknya, Arif Budiman (45) yang merupakan penyandang disabilitas telah berakhir. Utami dan Arif pada Rabu (20/9/2023) ditemukan meningal dunia di rumahnya di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Keduanya diduga tewas kelaparan.

Kepala Unit Reskrim Polsek Pesantren, Iptu Dodik Wargo Hardoyo mengungkapkan, Utami dan Arif selama ini hanya hidup berdua dengan berbagai keterbatasan. Utami diketahui menderita penyakit kronis, sementara Arief merupakan penyandang disabilitas akibat polio sejak masih kecil. Utami sebetulnya memiliki tiga anak, tetapi dua anak lainnya tinggal di luar kota dan jarang menjenguk ibunya.

“Keluarganya (anak-anaknya) jarang menjenguk ibunya, yang dua itu semuanya berada di luar kota,” kata Dodik, Kamis (21/9/2023).

Anggota Polsek Pesantren, Kota Kediri, tiba di rumah seorang ibu dan anak yang ditemukan meninggal, Kamis 21 September 2023.
Anggota Polsek Pesantren, Kota Kediri, tiba di rumah seorang ibu dan anak yang ditemukan meninggal, Kamis 21 September 2023.

Utami memiliki riwayat penyakit asam lambung, kolesterol, asam urat, liver, dan vertigo. Dia bersama Arif hidup mengandalkan uang pensiun suaminya serta bantuan dari pemerintah yang mereka terima sejak tahun 2019. Bantuan yang diterima dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp 200.000 per bulan, sementara anaknya menerima bantuan Rp 500.000 per bulan.

Dodik menjelaskan, Arif, yang tidak dapat berbicara dan berjalan sejak kecil, tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman setelah ibunya meninggal. Ketika ditemukan warga di dalam kamarnya, kondisi Arif sudah sangat lemah.

“Arif diambil dan akan dibawa ke Puskesmas, tetapi sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan, Dodik mengungkapkan tidak ada indikasi tindakan kekerasan dalam kematian keduanya.

“Arif tidak makan setelah ibunya meninggal, tetapi ini tidak disengaja. Karena selama ini untuk makan saja dia harus dibantu ibunya,” ungkap Dodik.

Atas persetujuan keluarganya, kedua korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk menjalani autopsi.
“Kemarin sudah datang dua anak korban dan membuat surat pernyataan. Mereka membawa korban ke Bhayangkara untuk dilakukan autopsi, kita masih menunggu hasilnya,” ujar Dodik.

Sebelumnya, pihak Puskesmas Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mengaku telah rutin melakukan pemeriksaan terhadap Utami dan Arif. Terakhir kali petugas kesehatan berkunjung ke rumah Utami pada 8 September 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *