Virus Nipah, sebuah patogen yang berpotensi mematikan, pertama kali diidentifikasi melalui laporan wabah yang terjadi pada peternak babi

Virus Nipah, sebuah patogen yang berpotensi mematikan, pertama kali diidentifikasi melalui laporan wabah yang terjadi pada peternak babi

Tips31 Dilihat

Virus Nipah, sebuah patogen yang berpotensi mematikan, pertama kali diidentifikasi melalui laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada tahun 1998-1999.

Wabah ini tidak hanya memengaruhi Malaysia tetapi juga merambat hingga ke Singapura. Dari wabah tersebut, dilaporkan sebanyak 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian yang mengerikan.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, Senin (18/9/2023) sejak tahun 1998 hingga saat ini, laporan epidemiologis mencatat sekitar 700 kasus infeksi pada manusia dengan 407 kematian tersebar di 5 negara, yaitu Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina. Perlu dicatat bahwa sebagian besar kasus (48%, atau 336 kasus) dan kematian (58,5%, atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.

Wabah terkini dilaporkan pada periode 4 Januari hingga 13 Februari 2023 di Bangladesh, dengan mencatat 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) serta 8 kematian, yang menghasilkan tingkat kematian (CFR) sebesar 73%. Dari 11 kasus ini, 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap (getah kurma), sementara 1 kasus merupakan kontak erat dengan salah satu kasus yang terinfeksi (dokter yang merawat pasien).

Gejala virus Nipah
Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami beragam gejala, mulai dari asimptomatis, infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat, hingga ensefalitis yang dapat berakhir dengan kematian.

Pada tahap awal, gejala yang muncul mencakup demam, sakit kepala, nyeri otot (mialgia), muntah, dan nyeri tenggorokan. Gejala-gejala ini kemudian dapat berkembang menjadi pusing, mengantuk berlebihan, penurunan kesadaran, serta tanda-tanda neurologis lain yang mengindikasikan adanya ensefalitis akut.

Beberapa individu bahkan dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan pernapasan yang serius. Pada kasus-kasus yang berat, ensefalitis dan kejang dapat berkembang dengan cepat, bahkan mengarah pada koma dalam waktu 24-48 jam, yang seringkali berakhir dengan kematian.

Waktu penampakan gejala umumnya berkisar antara 4 hingga 14 hari setelah terpapar virus Nipah. Walau demikian, telah ada laporan mengenai masa inkubasi yang lebih panjang, mencapai hingga 45 hari.

Cara penularan virus Nipah
Penularan virus Nipah dapat terjadi melalui beberapa jalur yang perlu menjadi perhatian serius:

1. Kontak langsung dengan hewan terpapar
Ini termasuk kontak dengan zat ekskresi atau sekresi dari hewan yang terinfeksi virus Nipah, seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan.

2. Konsumsi daging mentah
Mengonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi, seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terinfeksi.

3. Kontak dengan orang terinfeksi
Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi dalam keluarga atau lingkungan perawatan kesehatan yang merawat pasien terinfeksi. Ini dapat terjadi melalui droplet, urin, atau darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *