Notification

×

Iklan

banner 1280x278

Iklan

banner 728x90 banner 1280x278

Indeks Berita

Hubungan Indonesia dengan China diperkirakan akan semakin erat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

Jumat, 25 Oktober 2024 | Oktober 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-24T20:00:45Z

 


Hubungan Indonesia dengan China diperkirakan akan semakin erat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan mantan Duta Besar China untuk ASEAN Xu Bu.

Prabowo berambisi untuk meraih angka pertumbuhan tahunan sebesar 8% dalam tiga tahun pertama masa kepresidenannya. Ambisi ini menarik perhatian China yang juga mitra dagang utama Indonesia.

Xu Bu menilai Prabowo menunjukkan minat kuat untuk meningkatkan perdagangan dengan Beijing. Hal itu terlihat dari bagaimana ia segera bertemu dengan rekan sejawatnya, Xi Jinping, tak lama setelah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 pada 1 April 2024 lalu.

Perdagangan dan investasi memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia dan China akan menjalin hubungan yang lebih kuat dalam beberapa tahun mendatang di tengah target pertumbuhan yang ambisius ini.

“Ketika target pertumbuhan sebesar 8%, saya yakin hubungan China-Indonesia akan semakin diperkuat. China berencana untuk memperluas kerja sama ekonomi dengan negara-negara ASEAN. Dan populasi besar Indonesia memiliki potensi besar untuk pasar dan investasi,” kata Xu Bu, yang pernah menjabat sebagai duta besar China untuk ASEAN, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/10/2024).

“Selama beberapa tahun terakhir, perdagangan bilateral kami telah berkembang secara dramatis. Kami melihat potensi yang besar. Kami (China) berharap untuk mewujudkan pertumbuhan 8% (Indonesia),” tambah Xu Bu.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Beijing, Prabowo menyampaikan kepada Xi bahwa ia akan melanjutkan kebijakan ramah Jokowi terhadap China di bawah kepemimpinannya. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan berusaha bersahabat dengan semua negara.

“Saya selalu mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadi ‘tetangga yang baik’ dalam kebijakan luar negerinya. Kami akan mengadopsi filosofi lama ‘memiliki seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak’,” kata Prabowo.

Hubungan ekonomi Indonesia-China telah berkembang pesat di bawah pemerintahan Jokowi. Perdagangan bilateral mencapai US$ 72,9 miliar saat Jokowi terpilih kembali pada 2019. Angka tersebut melonjak menjadi US$ 127,8 miliar pada 2023. Perdagangan sudah mencapai US$ 84,8 miliar pada periode Januari-Agustus 2024, sudah melebihi angka US$ 83,1 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.

China juga menjadi investor utama Indonesia, bahkan mendanai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$ 7,3 miliar. China juga menjadi sumber penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) terbesar ketiga bagi Indonesia pada periode Januari-September 2024, dengan nilai investasi dari China sekitar US$ 5,8 miliar di Indonesia selama periode tersebut.

×
Berita Terbaru Update