Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran terhadap Rusia selama akhir pekan. Namun yang unik adalah target sasaran serangan bukan fasilitas militer atau bahkan gudang bahan bakar Rusia, melainkan pabrik alkohol.
Serangan yang menargetkan pabrik penyulingan Alkohol Rusia ini terjadi pada hari Selasa (22/10/2024). Serangan itu merusak pabrik penyulingan di Yefremov dan Luzhlovsky.
Laporan Ukraina mengatakan mereka menyerang pabrik alkohol tersebut karena dituding membuat bahan bakar untuk militer Rusia.
Dmitry Milyaev, gubernur Provinsi Tula di Rusia mengatakan, bahwa pesawat tak berawak tersebut menyerang pabrik penyulingan di Yefremov dan Luzhlovsky.
Gubernur provinsi Tambov Maksim Egorov mengatakan bahwa pesawat tak berawak Ukraina juga menyerang perusahaan Biokhim di Rasskozovo, sekitar 288 mil tenggara Moskwa, yang menyebabkan kebakaran.
Serangan tersebut sejalan dengan taktik Ukraina menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang jauh di belakang perbatasan Rusia.
Namun pilihan targetnya tidak biasa. Karena umumnya drone menyerang fasilitas militer, depot bahan bakar, atau target simbolis.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan serangan ini juga signifikan secara militer, dan menduga pabrik itu juga digunakan untuk membuat bahan bakar dan bahan peledak.
Pejabat Rusia mengatakan tidak ada korban dalam serangan itu.
Beberapa pengamat militer bergurau bahwa serangan itu akan menghancurkan moral Rusia dengan mengganggu produksi vodka mereka. "Hancurkan vodka, hancurkan Rusia. Sederhana saja," tulis analis Ian Garner di X.
Andrii Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina memberikan penjelasan yang lebih serius. Ia mengatakan bahwa pabrik penyulingan yang diserang hari Selasa digunakan untuk memproduksi bahan peledak dan bahan bakar untuk keperluan perang Rusia.
"Ini semua adalah objek militer, meskipun disamarkan sebagai sesuatu yang lain," tulis Kovalenko, menurut situs berita Ukraina, UN.