Dua pesawat penumpang maskapai Amerika Spirit Airlines dan JetBlue ditembaki saat berada di bandara Haiti. Akibatnya seorang pramugari terluka.
Spirit Airlines mengonfirmasi bahwa penerbangan 951 yang berangkat dari Fort Lauderdale, Florida, terkena tembakan saat mendarat di Bandara Internasional Toussaint Louverture di ibu kota Haiti, Port-au-Prince pada Senin (11/11/2024). Pesawat itu kemudian harus beralih ke Republik Dominika dan mendarat dengan selamat
Pemeriksaan awal menunjukkan adanya lubang di badan pesawat akibat peluru. “Seorang pramugari dalam penerbangan tersebut mengalami luka ringan dan sedang dievaluasi kesehatannya. Tidak ada penumpang yang terluka,” kata pihak maskapai tersebut.
Pesawat itu terkena peluru sekitar 1 mil (1,6 km) dari gedung bandara. Lokasinya tak jauh dari tempat terjadinya perang geng bersenjata yang sengit di Haiti. Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di dalam pesawat pada saat itu.
Sementara itu, JetBlue penerbangan 935 yang berangkat dari Port-au-Prince menuju New York juga terkena tembakan sesaat setelah lepas landas. JetBlue baru mengetahui kejadian tersebut setelah pesawat tiba dengan selamat di Bandara Internasional John F Kennedy.
“Setelah dilakukan pengecekan, awak pesawat menemukan lubang peluru di bagian luar pesawat. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki kejadian tersebut,” kata juru bicara maskapai tersebut.
Spirit menangguhkan penerbangan ke Haiti sambil menunggu penilaian atas insiden tersebut. Maskapai ini akan mengatur pesawat untuk membawa penumpang dari Republik Dominika kembali ke Florida.
Sementara JetBlue mengantisipasi gangguan di Haiti akibat kerusuhan sipil dengan membebaskan biaya pembatalan penerbangan mulai 11 November hingga 16 November 2024.
Maskapai penerbangan AS lainnya American Airlines, juga akan menghentikan penerbangan dari Miami, Florida ke Port-au-Prince.
Kedutaan Besar AS di Port-au-Prince mengatakan telah menerima informasi bahwa geng-geng bersenjata di Haiti berusaha mencegah penerbangan ke dan dari Port-au-Prince. Departemen Luar Negeri AS menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Haiti, yang masih berada dalam kondisi kerusuhan politik yang serius.
Bulan lalu, sebuah helikopter PBB juga terkena tembakan dari geng bersenjata saat terbang di wilayah udara Port-au-Prince dan terpaksa kembali ke bandara. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
Haiti mengalami kerusuhan setelah presiden terpilih Jovenel Moise tewas dibunuh pada tahun 2021. Geng-geng kriminal di Haiti memanfaatkan situasi kacau ini untuk bersaing memperebutkan kendali di banyak wilayah di negara tersebut. Ariel Henry, perdana menteri Haiti yang tidak populer pada saat itu, mengambil peran sebagai presiden dan tidak mengadakan pemilihan umum.
Kekerasan terjadi saat ia kembali menunda pemilu tahun ini. Pada bulan April 2024, Henry mengumumkan dia akan mengundurkan diri ketika pemerintahan transisi dibentuk.