Tren menggemukan anak secara instan dengan menggunakan obat steroid belakangan ini menjadi sorotan publik. Kasus viral yang melibatkan seorang pengasuh yang memberikan obat steroid kepada anak asuhannya dengan tujuan untuk meningkatkan berat badan, menguak fakta bahwa masih banyak orang tua yang terjebak dalam anggapan bahwa anak yang gemuk lebih sehat. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Steroid memang memiliki peran dalam dunia medis, terutama dalam mengatasi peradangan, gangguan autoimun, hingga kondisi genetik yang membutuhkan pengganti hormon kortisol. Namun, ketika steroid diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak memerlukan, hal ini dapat memicu risiko jangka panjang yang mengkhawatirkan, baik dari segi fisik maupun perkembangan anak.
“Anak sehat itu adalah yang pertumbuhannya dan perkembangannya sesuai dengan yang seharusnya,” tegas Dokter Piprim Basarayan Warso, spesialis anak konsultan dan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dokter Piprim juga menekankan bahwa pemberian makan pada anak harus dilakukan dengan pembelajaran yang baik. “Kadang-kadang orang tua ingin mengeluhkan anak susah makan, padahal masalahnya adalah anak belum lapar sudah dipaksa makan,” jelasnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Dokter Agustini Utari, spesialis anak konsultan dan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Anak IDAI, yang akrab disapa Dokter Titut. “Memberi makan anak itu tidak selalu mudah. Kalau bisa, kita berikan makan sesuai dengan apa yang membuat anak itu tidak terlalu tertekan,” ujar Dokter Titut.
Dampak Steroid pada Pertumbuhan Anak
Penggunaan steroid pada anak-anak dapat memicu efek samping serius. Salah satu yang paling terlihat adalah perubahan bentuk wajah menjadi lebih tembem atau yang dikenal dengan istilah moon face. Selain itu, steroid juga dapat memicu penimbunan cairan, menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat. Namun, yang sering tidak disadari, pertumbuhan tinggi anak dapat terhambat karena steroid berdampak langsung pada lempeng pertumbuhan tulang.
Dalam jangka panjang, steroid dapat meningkatkan risiko osteoporosis atau kerapuhan tulang, serta memicu komplikasi kesehatan lainnya seperti diabetes dan hipertensi pada usia muda. Risiko ini semakin meningkat jika steroid diberikan dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama.
Kenapa Steroid Tidak Aman untuk Menambah Nafsu Makan?
Banyak orang tua yang merasa steroid adalah solusi cepat untuk meningkatkan nafsu makan anak. Memang benar bahwa steroid dapat memicu peningkatan nafsu makan secara instan. Namun, peningkatan berat badan yang dihasilkan bukanlah hasil dari asupan gizi yang seimbang, melainkan dari penimbunan cairan dan lemak yang tidak sehat. Anak mungkin terlihat lebih gemuk, tetapi di balik itu, kesehatannya terancam.
Penggunaan steroid tanpa indikasi medis justru dapat merusak sistem metabolisme anak. Efek jangka pendek yang sering kali tidak disadari adalah perubahan suasana hati, gangguan tidur, hingga infeksi yang berulang karena penurunan daya tahan tubuh.
Pantauan Dokter menjadi Langkah Penting dalam Penggunaan Steroid
Steroid adalah obat keras yang memerlukan pengawasan ketat dari dokter. Obat ini harus diberikan hanya pada kasus-kasus medis yang jelas membutuhkan, seperti gangguan hormon atau kondisi autoimun. Selain itu, penghentian penggunaan steroid juga tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan krisis adrenal, sebuah kondisi berbahaya yang mengancam nyawa anak.
Oleh karena itu, setiap orang tua perlu memahami bahwa penggunaan steroid tidak boleh sembarangan. Konsultasi dengan dokter adalah langkah wajib sebelum memutuskan memberikan obat ini kepada anak.
Menghentikan Penggunaan Steroid Tidak Bisa Sembarangan
Dokter Titut menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter sebelum memberikan atau menghentikan steroid pada anak. “Penghentian steroid harus dilakukan secara bertahap agar tubuh anak dapat kembali menyesuaikan diri. Tidak boleh sembarangan,” jelasnya.
Steroid, Obat yang Berbahaya Jika Salah Gunakan
Steroid atau kortikosteroid merupakan obat yang banyak digunakan dalam pengobatan tertentu, seperti peradangan, alergi, dan penyakit autoimun. “Steroid itu atau yang kita kenal dengan kortikosteroid itu merupakan obat yang banyak dipakai untuk pengobatan tertentu,” jelas Dokter Titut. “Steroid ini berguna sebetulnya, ada kondisi-kondisi tertentu yang membutuhkan,” tambahnya.
Namun, Dokter Titut mengingatkan bahwa penggunaan steroid jangka panjang dan dalam dosis tinggi dapat menimbulkan efek samping yang serius, baik jangka pendek maupun jangka panjang. “Efek samping ini biasanya terjadi ketika digunakan mungkin dalam jangka waktu lama ataupun dalam dosis yang tinggi,” ungkapnya.
Efek Samping Steroid yang Mengancam Kesehatan Anak
Dokter Titut menjelaskan beberapa efek samping steroid yang dapat mengancam kesehatan anak, di antaranya sebagai berikut.
- Peningkatan berat badan
Salah satu efek sampingnya yang bisa terjadi itu adalah peningkatan berat badan. Anak akan memiliki pipi yang tembem atau moon face.
- Gangguan pertumbuhan
Kalau diberikan terus-menerus, steroid itu bisa menyebabkan tulang menjadi rapuh. Pada anak, obat itu akan mengganggu lempeng pertumbuhan. Jadi, kalau di tubuh kita punya lempeng pertumbuhan, itu akan terhambat, akibatnya tulangnya tidak bisa bertambah panjang.
- Diabetes
Kalau diberikan dalam jangka waktu lama, bisa terjadi resiko tinggi untuk mengalami diabetes.
Hindari Menggemukan Anak Secara Instan, Prioritaskan Kesehatan dan Tumbuh Kembang
Dokter Piprim menekankan pentingnya melakukan parenting yang benar dan tidak terprovokasi oleh keinginan instan untuk menggemukan anak. “Biar saja anak itu sesuai dengan sesuai yang penting adalah makan itu dengan happy,” pesan Dokter Piprim.
“Jangan sampai orang tua pasrah bongkokan gitu ya, pasrah dengan pembantu atau siapapun itu yang mengurus anaknya. Dia juga harus ada monitornya,” imbuhnya.
Dokter Titut juga mengingatkan bahwa gemuk itu bukanlah kondisi yang sehat. “Kita harus melihat bahwa ini bisa menimbulkan efek samping yang bermakna, ya pada pemberian obat, terutama jangka panjang,” tegasnya.
“Kita menyarankan, gunakan obat ya sesuai indikasi medis, konsultasikan dulu obat-obat ini dengan dokter,” imbau Dokter Titut.
Ingat, sehat bukan berarti gemuk. Prioritaskan kesehatan dan tumbuh kembang anak dengan memberikan asupan nutrisi seimbang dan menghindari penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan medis.