Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan stok beras akan berkurang pada 2025 meski ada potensi defisit produksi pada Januari hingga Februari.
Zulhas menjelaskan, produksi beras pada Januari sampai Februari akan mengalami kekurangan di mana produksi 2024 ini mencapai 30,5 juta ton tetapi konsumsinya mencapai 31 juta ton.
"Jangan salah, stok beras kita 2 juta lebih. Jadi stok kita 2 juta lebih masih aman, begitu ya. Kalau harga naik, inflasi tinggi, kan daya beli bisa turun. Nah, tadi kita minta juga kepala daerah agar beri kita masukan. Kan ada tawaran bantuan langsung, ganti subsidi energi,” ujar Zulhas kepada awak media di Bogor, Kamis (7/11/2024).
Ia menjelaskan, awal 2024 beras mengalami kekurangan dikarenakan musim yang tidak menentu dan dahulu ada bansos yang diberikan sebanyak 10 kg.
"Kalau dulu ada bantuan pangan, ada bansos 10 kg, begitu ya. Di musim-musim yang sorted Januari, Februari. Namun, nanti Maret, Mei, Juni, kita surplusnya banyak. Produksinya 3 juta, konsumsinya 2 juta lebih. Ya kan memang begitu, itu siklus saja, gitu," tandasnya.