Para ahli geologi China telah menemukan tambang emas superraksasadi provinsi Hunan, Tiongkok Tengah. Tambang emas itu dijuluki superraksasa karena diperkirakan depositnya mengandung sekitar 1.000 ton emas, yang nilainya mencapai sekitar US$ 83 miliar atau setara Rp 1.309 triliun.
Dilaporkan Xinhua, Kamis (28/11/2024), pejabat dari Biro Geologi Hunan menyatakan bahwa mereka telah mendeteksi lebih dari 40 urat emas pada kedalaman 2.000 meter. Tidak hanya emas, mereka bahkan menganalisa adanya kandungan mineral berada lebih dalam lagi di tambang itu.
"Saham perusahaan tambang lokal, Hunan Gold Corp Ltd (SHE: 002155), naik hampir 10% pada pekan lalu setelah kabar penemuan ini tersebar," sebut Xinhua.
Temuan tambang emas superraksasa itu sangat istimewa buat China. Pasalnya penemuan ini akan meningkatkan perkiraan cadangan emas nasional.
Menurut data dari Trading Economics, saat ini China diperkirakan memiliki sekitar 3.265 ton emas. Beberapa pihak bahkan menyebut angka itu lebih tinggi lagi.
"Sejak 2007, China telah menjadi produsen emas terbesar di dunia setelah mengambil alih posisi Afrika Selatan. Permintaan budaya untuk perhiasan dan ketertarikan investor menjadikan China juga sebagai konsumen terbesar emas di dunia," jelas Xinhua.
Sementara IFL Science mengatakan meskipun deposit emas ditemukan, tidak berarti akan mudah untuk mengekstraknya. Berdasarkan berbagai faktor ekonomi dan geologi, hanya sekitar 10% dari deposit emas di dunia yang dapat dieksploitasi secara ekonomis.
Menurut data dari Trading Economics, saat ini China diperkirakan memiliki sekitar 3.265 ton emas. Beberapa pihak bahkan menyebut angka itu lebih tinggi lagi.
"Sejak 2007, China telah menjadi produsen emas terbesar di dunia setelah mengambil alih posisi Afrika Selatan. Permintaan budaya untuk perhiasan dan ketertarikan investor menjadikan China juga sebagai konsumen terbesar emas di dunia," jelas Xinhua.
Sementara IFL Science mengatakan meskipun deposit emas ditemukan, tidak berarti akan mudah untuk mengekstraknya. Berdasarkan berbagai faktor ekonomi dan geologi, hanya sekitar 10% dari deposit emas di dunia yang dapat dieksploitasi secara ekonomis.
Meskipun begitu, China memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk mewujudkannya. Negara besar di Asia Timur ini sudah menjadi produsen emas terbesar di dunia, hanya kalah dari Rusia dan Australia.
"Bahkan, sebagian besar emas yang ditambang di dunia berasal dari ketiga negara tersebut," jelas IFL Science.
Salah satu alasan utama mengapa China memiliki begitu banyak emas sehingga bisa memiliki tambang emas superraksasa di dalam perbatasannya adalah geologinya. Wilayah yang luas ini terletak di persimpangan beberapa lempeng tektonik, yang menyebabkan aktivitas geologi signifikan.
Aktivitas ini menciptakan kondisi yang diperlukan bagi pembentukan deposit emas, seperti sistem hidrotermal di mana cairan yang mengandung emas terkonsentrasi dan mengumpul dalam urat-urat batu.