Para pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berada di Kabupaten Sikka dapat menggunakan hak pilih atau mencoblos pada Pilkada 2024 di wilayah perbatasan antarkabupaten.
"Untuk pengungsi mandiri yang dari Flores Timur di Sikka itu jumlah sekitar 2.496 pemilih. Nah ini akan difasilitasi untuk bisa mencoblos di TPS-TPS yang akan didirikan di perbatasan," kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (24/11/2024).
Bima menjelaskan, masing-masing penjabat bupati (pj) bupati Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka akan mengoordinasikan hak politik para pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Secara teknis nanti akan dikondisikan supaya kita pastikan semua warga pengungsi baik yang mandiri maupun yang difasilitasi oleh pemerintah akan menggunakan hak suaranya," ujarnya.
Bima menambahkan, pihak penyelenggara Pilkada 2024 telah mendirikan 37 TPS di lokasi bencana terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan 22 TPS di tempat pengungsian.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Flores Timur Cipto Keraf mengatakan, pihaknya telah menyiapkan biodata warga yang dapat menggunakan hak pilih dari dua kecamatan yang terdampak bencana alam bagi KPU Kabupaten Flores Timur.
Hal tersebut dilakukan agar memudahkan pemilih dari Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura yang kehilangan KTP elektronik karena terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Saya sedang cetak biodata sebagai back up jika pada hari H ada orang yang punya KTP elektronik hilang, maka petugas akan cek nama dan foto, kalau ada maka dia bisa gunakan hak pilih," ujarnya.
Cipto menambahkan biodata para pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki akan diberikan kepada KPU Flores Timur pada Selasa (26/11/2024) atau sehari sebelum pencoblosan Pilkada 2024. "Secara aturan tidak boleh disampaikan ke siapa-siapa, tetapi ini karena bencana," katanya.