Perkembangan mobil listrik akan menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Sebanyak 186.000 orang diperkirakan akan kehilangan pekerjaan di Jerman dan 5,5 juta orang di Jepang akan menganggur.
Dikutip dari Carscoops, Senin (4/11/2024), studi yang dilakukan oleh Prognos menyebutkan bahwa peralihan industri otomotif dari konvensional ke elektrifikasi akan mengurangi jumlah pekerja di sektor otomotif Jerman sebanyak 186.000 pada tahun 2035. Pengurangan jumlah karyawan ini sebagian besar merupakan akibat dari sistem penggerak mobil listrik yang membutuhkan lebih sedikit komponen dibandingkan mobil konvensional.
"Pekerjaan terkait pengelasan dan pengolahan logam, serta manajemen bisnis dan administrasi akan menghilang," analisis Prognos.
Dalam studi yang sama, Prognos juga menyebutkan adanya lapangan kerja baru dari peralihan industri tersebut. Sayangnya, meskipun ada penciptaan pekerjaan baru, lebih banyak pekerjaan akan hilang daripada yang diciptakan.
Sementara itu, Chairman Toyota, Akio Toyoda, juga memberikan peringatan yang sama. Ia menyatakan bahwa masa depan otomotif yang hanya bergantung pada mobil listrik murni akan mengakibatkan hilangnya 5,5 juta pekerja di Jepang. Hal ini, menurut dia, merupakan konsekuensi signifikan bagi industri otomotif yang hanya mengandalkan kendaraan listrik.
Ia memperkirakan bahwa 5,5 juta pekerja tersebut termasuk posisi orang-orang yang berada dalam rantai pasokan Toyota. “Ada 5,5 juta orang yang terlibat dalam industri otomotif di Jepang. Di antara mereka adalah orang-orang yang telah lama bekerja terkait mesin,” kata Akio Toyoda.
“Jika kendaraan listrik menjadi satu-satunya pilihan, termasuk bagi pemasok kami, pekerjaan orang-orang itu akan hilang," sambungnya.