Terasi adalah bumbu masakan yang terbuat dari udang atau ikan yang difermentasi dengan garam. Namun, benarkah terasi bisa bikin darah tinggi?
Terasi memang memiliki aroma yang kuat dan rasa yang khas, menjadikannya bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional Indonesia, seperti sambal terasi, tumis sayuran, dan seafood.
Meskipun memberikan cita rasa yang kaya pada masakan, ada beberapa kekhawatiran mengenai pengaruh terasi terhadap kesehatan, khususnya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.
Apakah benar terasi dapat meningkatkan tekanan darah? Berikut ini penjelasannya.
Kandungan Terasi dan Pengaruhnya terhadap Darah Tinggi
Proses pengawetan terasi menggunakan garam, yang mengandung natrium. Menurut American Heart Association (AHA), jika dikonsumsi secara berlebihan, natrium dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah, terutama pada penderita hipertensi.
Sebagai contoh, dalam satu sendok makan terasi, terkandung sekitar 1.500 miligram garam, yang setara dengan sepertiga dari batas konsumsi garam harian yang disarankan.
Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap garam atau memiliki tekanan darah tinggi, konsumsi terasi perlu dibatasi. Meski terasi mengandung garam yang dapat berisiko bagi penderita hipertensi, terasi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
1. Kaya akan protein
Terasi mengandung protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh.
2. Mengandung vitamin dan mineral
Terasi mengandung vitamin D, B12, serta mineral seperti fosfor dan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
3. Rendah kalori
Terasi memiliki kandungan kalori yang rendah, menjadikannya tambahan yang baik dalam diet seimbang, asalkan dikonsumsi dalam jumlah moderat.
Sayangnya, manfaat ini bisa berkurang jika terasi dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama karena kandungan garamnya yang tinggi.
Tips Aman Mengonsumsi Terasi bagi Penderita Hipertensi
- Gunakan terasi sebagai bumbu, bukan bahan utama
Terasi sebaiknya digunakan dalam jumlah kecil untuk memberi rasa, bukan sebagai bahan utama dalam masakan.
- Pilih terasi dengan warna alami
Terasi yang berwarna mencolok mungkin mengandung zat pengawet berbahaya, seperti Rhodamin-B, yang sebaiknya dihindari.
- Perhatikan total asupan garam
Pastikan total asupan garam dari semua sumber dalam satu hari tidak melebihi 5.000 miligram, sesuai dengan batas yang disarankan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Terasi memang dapat memengaruhi tekanan darah karena kandungan natriumnya. Namun, dengan mengelola konsumsi terasi secara bijak dan memperhatikan asupan garam keseluruhan, penderita hipertensi masih bisa menikmati terasi sebagai bagian dari diet mereka.
Selalu perhatikan jumlah terasi yang dikonsumsi dan pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan sehari-hari.