Notification

×

Iklan

banner 1280x278

Iklan

banner 728x90 banner 1280x278

Indeks Berita

Berikut ini delapan modus penipuan yang perlu diwaspadai menjelang Nataru

Kamis, 12 Desember 2024 | Desember 12, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-11T20:58:36Z




Momen Natal dan tahun baru (Nataru) menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Namun, di balik semarak perayaan dan semangat belanja, kejahatan berupa penipuan dengan berbagai modus sering kali meningkat. Para pelaku memanfaatkan momen Nataru untuk menipu masyarakat yang kurang waspada.

Mengenali berbagai modus penipuan yang sering terjadi dapat membantu Anda dan orang-orang terdekat untuk tetap aman dan terhindar dari kerugian.

Berikut ini delapan modus penipuan yang perlu diwaspadai menjelang Nataru, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (11/12/2024).

1. Penawaran investasi bodong
Modus ini menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Pelaku sering mengeklaim investasi tersebut aman dan menguntungkan, padahal tidak ada produk investasi nyata di baliknya. Untuk menghindari jebakan ini, selalu periksa legalitas dan izin dari lembaga investasi melalui otoritas yang berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Skimming
Skimming adalah pencurian data kartu debit atau kredit dengan menggunakan alat khusus yang dipasang di mesin ATM. Pelaku mencuri informasi kartu korban untuk melakukan transaksi ilegal. Agar terhindar, pilihlah ATM di lokasi yang ramai, periksa apakah ada perangkat mencurigakan di sekitar mesin, dan rutin mengganti PIN kartu Anda.

3. Phishing
Phishing dilakukan dengan mengirimkan email atau pesan palsu yang menyerupai institusi resmi untuk mencuri data pribadi, seperti kata sandi atau nomor rekening. Biasanya, korban diminta mengeklik tautan atau memberikan informasi sensitif. Selalu waspada terhadap pesan mencurigakan, dan hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal.

4. Social engineering
Modus ini melibatkan manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi pribadi. Pelaku berpura-pura menjadi pihak berwenang, seperti petugas bank atau teman dekat, untuk menipu korban. Jangan pernah memberikan informasi sensitif kepada siapa pun tanpa verifikasi, terutama jika permintaan tersebut datang dari sumber yang tidak dikenal.

5. Penipuan hadiah palsu
Pelaku mengeklaim korban memenangkan hadiah besar, tetapi meminta pembayaran biaya tertentu untuk mengklaim hadiah tersebut. Biasanya, modus ini disebarkan melalui email, SMS, atau media sosial. Ingatlah, jika sebuah tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

6. Tawaran diskon fantastis
Menjelang Nataru, banyak diskon besar-besaran ditawarkan, termasuk penawaran wisata atau barang dengan harga yang sangat murah. Namun, beberapa di antaranya bisa menjadi jebakan. Pastikan Anda memverifikasi keaslian penawaran sebelum melakukan transaksi.

7. Penipuan melalui media sosial
Penipuan ini dilakukan melalui akun media sosial palsu yang menawarkan produk atau layanan yang sebenarnya tidak ada. Pelaku sering menggunakan nama merek atau perusahaan terkenal untuk meningkatkan kredibilitas. Sebelum melakukan transaksi, selalu periksa keaslian akun media sosial tersebut.

8. Penipuan melalui aplikasi palsu
Pelaku menyebarkan aplikasi palsu yang menawarkan layanan menarik, seperti diskon besar atau solusi keuangan cepat. Aplikasi ini biasanya meminta akses ke data pribadi dan dapat mencuri informasi sensitif. Untuk menghindarinya, pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi dari sumber resmi, seperti Google Play Store atau Apple App Store.

Dengan meningkatnya modus penipuan menjelang Nataru, masyarakat perlu lebih berhati-hati, terutama saat bertransaksi secara online. Selalu lakukan verifikasi terhadap informasi atau penawaran yang Anda terima. Jangan ragu mencari informasi tambahan sebelum mengambil keputusan keuangan untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.

×
Berita Terbaru Update