"Keragaman budaya dan agama adalah hal yang patut kita jaga bersama. Toleransi menjadi landasan penting bagi masyarakat yang ingin hidup rukun," ujar Budi
Menurutnya, Natal merupakan momen yang tidak hanya bermakna religius bagi umat Kristen, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, cinta kasih, dan pengorbanan di tengah masyarakat yang plural. Ia menekankan bahwa masyarakat dari berbagai latar belakang agama dapat memanfaatkan momentum ini untuk saling menghormati dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya hidup dalam keberagaman.
Budi Hartono juga mengajak masyarakat untuk menghargai tradisi dan perayaan yang dilakukan oleh umat Kristiani selama Natal. "Momentum seperti ini adalah peluang untuk mempererat persaudaraan, memahami makna kasih sayang, dan memperkuat kesatuan dalam keberagaman," tambahnya.
Perayaan Natal bagi umat Kristiani merupakan momen untuk mengenang kelahiran Yesus Kristus sebagai simbol cinta kasih dan pengorbanan. Tradisi yang dilakukan, seperti berkumpul bersama keluarga, berbagi hadiah, dan ibadah bersama, memiliki makna mendalam dalam membangun hubungan antarindividu dan mempererat persaudaraan.
Selain itu, Natal juga mengajarkan nilai-nilai yang relevan untuk diterapkan oleh semua kalangan, seperti perdamaian, pengampunan, dan pengharapan. Nilai-nilai ini dapat menjadi pedoman dalam membangun masyarakat yang harmonis di tengah keragaman agama dan budaya yang ada di Indonesia.
Peringatan Natal diharapkan menjadi refleksi bersama untuk menjaga toleransi dan menghargai perbedaan, sehingga dapat memperkokoh persatuan bangsa. "Dengan menjaga kerukunan, kita semua dapat menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dan saling mendukung," tutup Budi. (Tn)