Notification

×

Iklan

banner 1280x278

Iklan

banner 728x90 banner 1280x278

Indeks Berita

Ribuan warga Suriah turun ke jalan pada 24 Desember 2024 untuk memprotes pembakaran pohon Natal di alun-alun pusat Kota Suqaylabiyah

Rabu, 25 Desember 2024 | Desember 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-24T17:09:33Z

 


Ribuan warga Suriah turun ke jalan pada 24 Desember 2024 untuk memprotes pembakaran pohon Natal di alun-alun pusat Kota Suqaylabiyah, sebuah wilayah mayoritas Kristen.

Video yang beredar menunjukkan orang-orang bersenjata bertopeng menuangkan bensin dan membakar pohon Natal tersebut pada 22 Desember. Insiden ini menuai kecaman luas, khususnya dari komunitas Kristen setempat.

Menurut Pemerintah Sementara Suriah yang dibentuk oleh koalisi kelompok bersenjata Muslim, pelaku pembakaran adalah pejuang asing. Mereka yang terlibat telah ditangkap, dan pemerintah berjanji akan segera memulihkan pohon Natal yang dibakar.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa pelaku pembakaran merupakan anggota kelompok bersenjata Islam Ansar al-Tawhid, yang dikenal memiliki afiliasi dengan faksi radikal.

Di berbagai kota, termasuk Damaskus, terjadi aksi protes warga Suriah. Ribuan pengunjuk rasa menyerukan perlindungan bagi kelompok minoritas. 

Di lingkungan Bab Touma, para pengunjuk rasa membawa salib dan bendera Suriah, serta meneriakkan slogan-slogan. “Kami akan mengorbankan jiwa kami demi salib kami” dan “Lindungi hak-hak umat Kristen”.

“Jika kami tidak bisa menjalankan iman Kristen kami di Suriah seperti sebelumnya, maka kami tidak lagi memiliki tempat di sini,” ujar Georges, salah seorang pengunjuk rasa di Damaskus.

Suriah adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis dan agama, termasuk Kurdi, Armenia, Asiria, Kristen, Alawi Syiah, dan Arab Sunni. Namun, stabilitas negara ini terguncang sejak pemerintahan Presiden Bashar al-Assad runtuh lebih dari dua minggu lalu akibat serangan cepat oleh aliansi pemberontak yang dipimpin kelompok bersenjata Sunni, Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Meski para pemimpin HTS berjanji untuk melindungi hak asasi manusia dan kebebasan kelompok minoritas, kehadiran pejuang asing dari kelompok Islam radikal seperti Ansar al-Tawhid menimbulkan kekhawatiran. Protes warga Suriah menunjukkan pemerintah sementara masih menghadapi tantangan besar untuk menegakkan keamanan dan melindungi minoritas agama.

×
Berita Terbaru Update