Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Dampak dari ambruknya Jembatan Busui hingga patah dan terbelah dua di Desa Busui, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Sabtu, 18 Januari 2025 | Januari 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T18:59:24Z

 


Dampak dari ambruknya Jembatan Busui hingga patah dan terbelah dua di Desa Busui, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengakibatkan negara mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 18 miliar.

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional atau BPJN Kalimantan Timur memastikan akan berupaya semaksimal mungkin untuk segera melakukan perbaikan Jembatan Busui.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Kalimantan Timur Akmizal mengatakan, sehari setelah Jembatan Busui ambruk karena ditabrak truk trailer bermuatan 50 ton semen curah, BPJN Kalimantan Timur meninjau ke lokasi untuk melakukan identifikasi kerusakan.

Dari hasil identifikasi itu, secara umum Jembatan Busui sudah tak lagi bisa digunakan sebagai akses jalan masyarakat lantaran mengalami kerusakan parah.

“Upaya yang kami lakukan setelah insiden kecelakaan ini, kami identifikasi kerusakan yang diakibatkan secara umum jembatan tidak dapat difungsikan,” ujar Akmizal saat dikonfirmasi Beritasatu.com melalui pesan singkat, Jumat (17/1/2025).

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini pihak BPJN Kalimantan Timur akan meminta pertanggung jawaban dari pihak perusahaan, selaku pemilik truk atau pun pemilik muatan yang dibawa oleh truk nahas itu. Selain itu, pihak BPJN Kalimantan Timur juga masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian setempat.

“Kami berupaya meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan sambil menunggu investigasi dari kepolisian dan satuan lalu lintas setempat,” sambungnya.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh tim dari pihak BPJN Kalimantan Timur di lokasi kejadian, estimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan ulang Jembatan Busui akan membutuhkan anggaran yang ditaksir mencapai Rp 18 miliar.

×
Berita Terbaru Update