Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Timur sejak Jumat (17/1/2025) malam menyebabkan banjir di tujuh desa pada Sabtu (18/1/2025). Banjir terparah terjadi di Desa Julok Rayeuk Utara (JRU), Kecamatan Indra Makmur, dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 80 sentimeter (cm).
Banjir ini dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Alue Ie Mirah yang membanjiri ratusan rumah warga. Sebanyak 300 kepala keluarga (KK) di Desa Julok Rayeuk Utara terdampak langsung oleh banjir tersebut.
Selain Desa Julok Rayeuk Utara, enam desa lain juga terdampak banjir, yaitu Desa Pelita Sagop, Kecamatan Indra Makmur, Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur, Desa Jambo Lubok, Kecamatan Indra Makmur, Desa Alue Nyamuk, Kecamatan Birem Bayeun, Desa Paya Tampah, Kecamatan Birem Bayeun, dan Desa Paya Bili 2, Kecamatan Birem Bayeun.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Aceh Timur Marzuki menyatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan. Hingga saat ini, belum ada laporan masyarakat yang mengungsi meskipun volume air terus meningkat.
"Kami masih mendata jumlah warga terdampak dan memonitor perkembangan situasi di lapangan," kata Marzuki.
Banjir ini memengaruhi aktivitas masyarakat di wilayah terdampak. BPBD Aceh Timur mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama jika intensitas hujan tinggi terus berlanjut.
Pemerintah daerah bersama petugas BPBD juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi jika situasi memburuk, termasuk kemungkinan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan keselamatan warga," tambah Marzuki.
Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai menjadi ancaman serius bagi warga di Aceh Timur. Langkah cepat dari pemerintah dan kesiapsiagaan warga sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana ini.