Notification

×

Iklan

Iklan

banner 728x90

Indeks Berita

Irandi Putra Pratomo menyarankan agar masyarakat berkumur dengan air bersih setelah berada di luar rumah untuk mengurangi risiko penularan Human Metapneumovirus

Rabu, 15 Januari 2025 | Januari 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-14T20:23:22Z




  Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Universitas Indonesia, Irandi Putra Pratomo menyarankan agar masyarakat berkumur dengan air bersih setelah berada di luar rumah untuk mengurangi risiko penularan Human Metapneumovirus (HMPV).

“Menurut saya, ada manfaat dari kebiasaan ini, yaitu berkumur, baik di mulut maupun tenggorokan, setelah kita kembali dari luar. Dalam bahasa Inggris, ini disebut gargling,” ungkap Irandi dalam sebuah diskusi daring mengenai virus HMPV di Jakarta, Selasa (14/1/2025) dilansir dari Antara.

Ia menambahkan, tidak perlu menggunakan cairan antiseptik atau produk dengan kandungan tertentu seperti betadine, cukup dengan air bersih. Untuk manfaat tambahan, garam bisa ditambahkan ke dalam air sebagai antiseptik alami yang mudah diakses.

Terkait penanganan HMPV, Irandi mengatakan langkah pencegahannya mirip dengan tindakan yang dilakukan saat pandemi Covid-19 pada 2021. Penggunaan masker, mencuci tangan, dan tetap di rumah saat sakit merupakan cara efektif untuk mencegah penularan virus ini.

“Kita tidak ingin kembali ke masa sulit seperti dulu, ketika masker sulit ditemukan atau harganya sangat tinggi, begitu juga dengan hand sanitizer. Yang penting adalah menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan secara rutin,” jelasnya.

Irandi mengimbau masyarakat tidak perlu merasa panik, tetapi tetap harus waspada. Hingga saat ini, belum ada peringatan resmi dari WHO atau organisasi kesehatan lainnya terkait penerapan langkah-langkah ketat seperti karantina. Oleh karena itu, situasi masih dapat ditangani secara wajar.

Namun, ia mengingatkan bahwa kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah 10 tahun, balita, dan lansia dengan penyakit penyerta, memerlukan perhatian khusus.

“Anak-anak memiliki sistem imun yang belum matang, sedangkan lansia mengalami penurunan kekebalan tubuh, atau disebut immunosenescence, seiring bertambahnya usia. Ini menjadi lebih serius jika mereka memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, gagal jantung, atau riwayat transplantasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan gagal jantung dapat memperburuk gejala HMPV, terutama pada lansia dengan riwayat kesehatan yang kompleks.

Sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh, Irandi mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, serta memastikan cukup istirahat setiap hari untuk mencegah terkena HMPV.

×
Berita Terbaru Update