Pemerintah haris menguatkan produk lokal demi menghadapi pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat yang masih tergantung faktor musiman, seperti Ramadan, Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru.
Perekonomian Indonesia menunjukkan optimisme meski menghadapi ketidakpastian global. Namun, di balik optimisme tersebut, masih ada tantangan struktural dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi domestik.
Menteri Investasi Rosan P Roeslani menjelaskan, konsumsi domestik memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
"Sekitar 53-54% pertumbuhan ekonomi kita berasal dari konsumsi domestik, diikuti oleh investasi sebesar 23-24%, belanja pemerintah sekitar 8-9%, dan net export yang hanya sekitar 2%," ujar Menteri Investasi Rosan P Roeslani usai menghadiri acara BNI Investor Daily Round Table dengan tema "Tumbuh Lebih Tinggi Menghadapi Tantangan Domestik dan Tekanan Global" di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Meski demikian, konsumsi rumah tangga Indonesia masih sangat bergantung pada faktor musiman, seperti Ramadan, Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru.
Di sisi lain, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menyoroti peran masyarakat kelas menengah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Ia mengajak kalangan masyarakat, terutama yang sering berbelanja di luar negeri, untuk mulai mengalokasikan belanja mereka untuk produk lokal dan wisata domestik.
"Ada 10% kalangan masyarakat yang sering berbelanja ke luar negeri, diharapkan bisa mulai berbelanja di dalam negeri seperti pada sektor pariwisata ataupun produk lokal," ujarnya.
Sementara itu, untuk masyarakat menengah ke bawah diarahkan untuk tetap menjaga pembelian agar tidak berlebih. Pemerintah juga telah menyiapkan subsidi dan bantuan sosial menjelang Ramadan (untuk meningkatkan konsumsi masyarakat) demi mendukung daya belinya.
“Kami harap pemerintah memenuhi komitmen untuk mencairkan anggaran untuk bantuan sosial menjelang Ramadan, meskipun untuk perusahaan swasta, pencairan THR-nya akan tergantung pada kondisi ekonomi dan situasi pasar," tandas Chairman Executive B-Universe Enggartiasto Lukita.