Sesosok mayat diduga korban banjir ditemukan warga terapung di sungai di Desa Bulurejo, Pringsewu, Lampung.
Di tengah banjir yang masih merendam ratusan rumah di Kabupaten Pringsewu, warga Bulurejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu digegerkan dengan penemuan mayat yang terapung di Sungai Way Cinta.
Mayat pria ini pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang sedang menjaring ikan di Sungai Way Cinta pada Selasa siang (21/1/2024) sekitar pukul 13.45 WIB.
Kedua orang warga yang menemukan mayat mengira benda yang mengapung tersebut adalah sampah atau bantal. Namun, setelah terdorong pusaran air, terlihat bentuk menyerupai kepala manusia. Merasa curiga, kedua orang warga tersebut mendekat untuk memastikan.
Setelah diketahui jika yang mengapung tersebut adalah jasad manusia, kedua saksi langsung berteriak meminta pertolongan.
Karena tidak ada warga di sekitar lokasi, keduanya berlari menuju permukiman terdekat untuk melaporkan penemuan jasad tersebut. Warga kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak kepolisian.
Dari laporan warga, petugas Polsek Gading Rejo mendatangi lokasi penemuan mayat untuk melakukan identifikasi dan evakuasi mayat.
Wakapolsek Gadingrejo, Ipda Decki Ariyadi, mengatakan setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, TNI, dan BPBD.
“Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad korban dievakuasi ke RSUD Pringsewu untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Decki di lokasi penemuan mayat.
Menurut Decki, korban diperkirakan berusia di atas 40 tahun dan memiliki ciri-ciri khusus berupa tato naga di dada sebelah kanan, tato bunga di dada sebelah kiri, serta tato kecil di tangan kiri.
Dengan ciri-ciri tersebut, pihaknya melakukan penelusuran hingga berhasil mengidentifikasi korban.
"Korban diketahui bernama Suradi (54), warga Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu,” ujar Decki.
Lebih lanjut Decki mengungkapkan, hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa, kematian korban diduga murni akibat tenggelam dan tidak terkait dengan tindak pidana. Hal tersebut diperkuat hasil pemeriksaan medis yang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Berdasarkan ciri-ciri fisik dan kondisi jasad, tenaga medis menduga korban telah meninggal dunia sekitar dua hari sebelum ditemukan,” ungkap Decki.
Pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini dan menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi. Jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, terkait update terbaru banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Pringsewu, hingga hari ketiga, banjir masih merendam sejumlah Kecamatan di Kabupaten Pringsewu.
Dengan ketinggian air mencapai 40 centimeter hingga 50 'centimeter menyebabkan aktivitas warga terhambat. Selain masih merendam ratusan rumah warga, banjir juga masih merendam badan jalan dan ratusan hektar lahan pertanian warga.
Pasca tiga hari dilanda banjir, warga terdampak banjir mulai kesulitan mendapatkan makan dan air bersih. Hal tersebut disebabkan sejumlah akses jalan terputus dan air sumur tercemar material banjir.
Untuk membantu warga yang terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu telah menyedikan dapur umum, layanan kesehatan di sejumlah wilayah d Pringsewu.
Untuk memastikan masyarakat terdampak banjir dalam kondisi baik, Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan bersama Satuan Tugas (Satgas) Bencana Banjir meninjau sejumlah lokasi yang terdampak banjir.
Marindo Kurniawan mengatakan, selain memastikan kondisi terkini di lapangan, pihaknya juga mendistribusi bantuan kepada keluarga yang terdampak bencana. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok seperti makanan siap saji, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
“Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama kami. Pemkab Pringsewu akan terus bekerja keras untuk membantu warga yang terdampak banjir, baik melalui langkah evakuasi maupun penyediaan bantuan logistik,” kata Marindo Kurniawan di lokasi terdampak banjir, Rabu (22/1/2025).
Pemkab Pringsewu juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Warga diminta segera melaporkan kondisi darurat kepada pihak terkait untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.