Setelah selama beberapa dekade, NASA telah mempelopori eksplorasi planet Mars, kini, badan antariksa AS tersebut memutuskan menggunakan energi fisi nuklir sebagai sumber energi utama untuk misi kolonisasi di masa depan.
Keputusan ini bertujuan mengatasi tantangan lingkungan Mars yang ekstrem sekaligus mempercepat kelayakan kolonisasi planet merah.
Kolonisasi Mars menghadirkan tantangan besar bagi pembangkitan energi. Meski energi surya sangat efisien di Bumi, keterbatasannya di Mars cukup signifikan. Faktor seperti jarak Mars dari Matahari dan badai debu yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu membuat energi surya kurang dapat diandalkan.
Sebagai solusi, NASA mengembangkan teknologi fisi nuklir, yang memanfaatkan elemen seperti uranium-235 untuk menghasilkan energi besar melalui pemecahan inti atom. Teknologi ini tidak bergantung pada cahaya Matahari atau cuaca, sehingga dapat menyediakan sumber daya konstan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia di Mars.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa reaktor fisi kompak berkapasitas 10 kilowatt cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar di Mars. Energi ini akan mendukung kehidupan di habitat, mengatur suhu dan mempertahankan kondisi hidup yang layak.Kemudian pemurnian udara dan air, memanfaatkan teknologi canggih untuk menghasilkan air minum dan udara yang dapat dihirup.
Produksi oksigen akan menggunakan sistem seperti MOXIE (Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment) untuk mengekstraksi oksigen dari karbon dioksida atmosfer Mars. NASA sedang mengembangkan reaktor nuklir kompak melalui proyek Kilopower, yang dirancang untuk menyediakan energi terus-menerus selama bertahun-tahun. Teknologi ini akan sangat penting dalam ekstraksi sumber daya lokal.
Sebelum diterapkan di Mars, sistem ini akan diuji di Bulan melalui Program Artemis. Pengujian tersebut bertujuan memastikan reaktor bekerja dengan baik dalam kondisi ekstrem, menjadikannya landasan penting untuk misi kolonisasi Mars.
Pendekatan NASA dengan energi fisi nuklir membuka jalan menuju kehidupan kolonisasi Mars. Teknologi ini tidak hanya mengatasi tantangan energi, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperluas jejak manusia ke luar Bumi.
Profesor Kilopower NASA menegaskan, penggunaan energi nuklir di Mars adalah tonggak sejarah yang memungkinkan umat manusia mewujudkan mimpi eksplorasi planet merah.
Dengan teknologi ini, NASA membawa harapan baru untuk menciptakan kolonisasi Mars yang berkelanjutan dan menandai era baru eksplorasi kosmik yang belum pernah terjadi sebelumnya.