Usus buntu merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan perhatian segera. Meskipun gejalanya umumnya sama pada semua jenis kelamin, ada beberapa perbedaan yang spesifik pada wanita.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memahami gejala usus buntu agar dapat memperoleh pengobatan yang tepat waktu dan mengurangi risiko komplikasi.
Berikut ini delapan gejala usus buntu pada wanita yang perlu diwaspadai, dikutip dari laman Medicover Hospital, Jumat (21/2/2025).
1. Nyeri perut
Nyeri yang muncul biasanya dimulai di sekitar pusar dan secara bertahap bergeser ke perut bagian bawah kanan. Rasa sakit ini dapat semakin intens seiring berjalannya waktu dan sering kali diperburuk oleh gerakan, batuk, atau tekanan di daerah yang terkena. Wanita mungkin salah mengira nyeri ini sebagai nyeri menstruasi atau masalah reproduksi lainnya.
2. Kehilangan nafsu makan
Salah satu tanda awal dari usus buntu adalah kehilangan nafsu makan secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena kadar hormon ghrelin, yang berperan dalam mengatur rasa lapar, cenderung menurun akibat peradangan dalam tubuh. Jika Anda merasa tidak ingin makan tanpa alasan yang jelas dan disertai dengan gejala lainnya, sebaiknya segera periksa ke dokter.
3. Mual dan muntah
Gejala ini sering terjadi setelah munculnya nyeri perut. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh iritasi pada sistem pencernaan akibat peradangan usus buntu. Pada beberapa kasus, gejala ini dapat disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, seperti keracunan makanan atau mag. Namun, jika disertai dengan nyeri perut yang khas, kondisi ini patut diwaspadai.
4. Demam ringan
Demam adalah reaksi alami tubuh terhadap infeksi. Pada tahap awal usus buntu, suhu tubuh bisa sedikit meningkat. Namun, jika kondisi semakin parah dan infeksi menyebar, suhu tubuh bisa naik hingga di atas 38 derajat celsius. Demam yang terus meningkat disertai menggigil dan berkeringat adalah tanda infeksi telah berkembang lebih serius.
5. Perut kembung dan kesulitan buang angin
Ketika usus buntu mengalami peradangan, sistem pencernaan juga ikut terganggu. Penderita mungkin merasa perutnya kembung dan mengalami kesulitan buang angin. Hal ini terjadi karena peradangan menyebabkan gangguan pergerakan usus, yang dapat memperparah rasa tidak nyaman. Jika perut terasa penuh dan sulit mengeluarkan gas selama beberapa jam, segera periksa ke dokter.
6. Nyeri punggung bawah
Beberapa wanita mengalami nyeri yang menjalar ke punggung bagian bawah, terutama jika posisi usus buntu berada lebih dekat dengan struktur panggul. Nyeri ini dapat disalahartikan sebagai masalah tulang belakang atau otot, padahal bisa jadi merupakan tanda usus buntu yang mulai memburuk.
7. Ketidaknyamanan saat menstruasi
Nyeri akibat usus buntu sering kali meningkat selama menstruasi. Wanita mungkin mengira nyeri ini sebagai bagian dari sindrom pramenstruasi (PMS) atau endometriosis. Jika nyeri terus bertambah parah dan tidak mereda setelah menstruasi berakhir, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
8. Ketidaknyamanan saat berhubungan intim
Beberapa wanita mengalami nyeri saat berhubungan intim karena peradangan di sekitar usus buntu dapat menyebabkan ketegangan otot di perut bagian bawah. Nyeri yang muncul secara tiba-tiba dapat mengganggu kenyamanan dan menurunkan gairah seksual. Jika gejala ini disertai dengan tanda-tanda lain dari usus buntu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.
Cara Mencegah Usus Buntu
Untuk mengurangi risiko kondisi ini, penting bagi wanita untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti berikut ini.
- Mengonsumsi makanan kaya serat
Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum utuh, biji-bijian, dan kacang-kacangan membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan mencegah sembelit dan penumpukan kotoran di dalam usus.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Jika sering mengalami nyeri perut atau gangguan pencernaan, penting untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendeteksi tanda-tanda usus buntu sejak dini dan mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
- Menjaga hidrasi tubuh
Minum air putih setidaknya delapan gelas per hari sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Hidrasi yang baik membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit yang dapat meningkatkan risiko peradangan usus buntu.
- Mengunyah makanan dengan perlahan
Makan dengan tenang dan mengunyah hingga makanan benar-benar halus dapat membantu tubuh menyerap nutrisi dengan lebih baik serta mendukung sistem pencernaan agar tetap sehat.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik
Probiotik dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat dalam tubuh, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi pada usus buntu. Sumber probiotik alami yang baik meliputi tempe, kimchi, yoghurt, dan kefir.
Dengan memahami gejala usus buntu pada wanita dan cara pencegahannya, wanita dapat segera mengambil tindakan yang tepat jika mengalami tanda-tanda awal kondisi ini. Menjaga pola hidup sehat dan mewaspadai gejala yang muncul akan membantu menjaga kesehatan usus secara optimal.