Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo memberikan peringatan kepada kapal wisata untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto menyarankan wisatawan untuk menghindari rute pelayaran di perairan selatan Pulau Padar, Komodo, dan Rinca yang berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) pada periode 13-15 Februari 2025.
"Keselamatan pelayaran adalah tugas bersama, baik instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi adalah mutlak. Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dankepedulian terhadap keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya." ujar Stephanus dikutip dari Antara, Kamis (13/2/2025).
"Keselamatan pelayaran adalah tugas bersama, baik instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi adalah mutlak. Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dan
kepedulian terhadap keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya." ujar Stephanus dikutip dari Antara, Kamis (13/2/2025).
Dia mengimbau agar para nakhoda memilih jalur pelayaran yang lebih aman, yaitu melalui perairan utara Pulau Padar, Rinca, dan Komodo di kawasan TNK selama periode tersebut.
Selain alam, ancaman lain buat wisatawan adalah soal kondisi kapal. Seperti diketahui sudah banyak kapal wisata Labuan Bajo yang mengalami kebakaran. Kejadian ini dinilai cukup mencoreng dunia pariwisata Indonesia.
Untuk itu dia menekankan pentingnya para pemilik kapal mengetahui fire safety protection. Salah satunya penting bagi setiap kapal memiliki Apar semiotomatis flame accurate termination yang dikembangkan Famindo Alfa Spektrum Teknologi (Fast).
"Hari sial tidak pernah ada di kalender tetapi alangkah baiknya kita meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dan kondisi apa pun di mana pun. Semoga dengan hadirnya solusi ini, tingkat musibah kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo dapat diredam dan pariwisata Labuan Bajo kembali berjaya," pungkasnya.